TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sahut-menyahut yel-yel dukungan dari kedua pendukung pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali menggema di Rama Sita Room Hotel Grand Inna Bali Beach, Denpasar, Sabtu (26/5) malam.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali menggelar debat kedua Pilgub Bali 2018 antara paslon nomor urut satu, Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) dan paslon nomor urut dua, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta).
Debat yang juga disiarkan salah satu stasiun tv swasta ini mengambil tema “Meningkatkan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat”.
Pada debat yang dibagi dalam tujuh segmen ini, kedua paslon terlihat menguasai berbagai materi debat tersebut. Sejak segmen pertama dan kedua yang membahas visi dan misi, suasana debat sudah mulai hangat.
Calon gubernur (cagub) nomor urut satu, Wayan Koster saat menyampaikan visi-misi yang dinamakan Nangun Sat Kerthi Loka Bali mengatakan, apabila terpilih pihaknya akan membangun Bali berdasarkan Tri Sakti Bung Karno.
Saat menyampaikan visi dan misi tersebut, politikus yang juga Ketua PDIP Bali ini sempat menyinggung masalah kemacetan di Denpasar, kota yang selama dua periode dipimpin oleh cagub nomor urut dua, yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.
Koster mengungkapkan, apabila terpilih, dirinya dan Cok Ace akan mampu menyelesaikan permasalahan kemacetan di ibukota Bali itu.
"Tak hanya persoalan kemacetan di Denpasar, juga yang lainnya," katanya.
Sindiran dari Koster tersebut langsung dibalas oleh paslon Mantra-Kerta. Saat memasuki sesi menanggapi visi-misi Koster-Ace, cawagub nomor urut dua, Ketut Sudikerta mempertanyakan program pemberian bantuan terhadap para pekerja yang ada di kapal pesiar yang digagas oleh Koster-Ace.
"Saya telah membaca program calon, yakni bapak Wayan Koster, serta mempertanyakan bahwa bidang dalam ketenagakerjaan akan menyediakan pinjaman lunak terhadap pekerja kapal pesiar. Itu akan difasilitasi oleh Pemprov Bali apabila saudara terpilih," kata Sudikerta dengan nada bertanya.
Mendapat pertanyaan itu, Koster menjawab dengan tegas dan lugas. "Masalah warga ke luar negeri menjadi tenaga kerja di kapal pesiar, menjadi pekerja spa, pada umumnya mereka kesulitan biaya ketika mau berangkat," ujar Koster.
Oleh karena itu, kata Koster, jika terpilih sebagai Gubernur Bali, Koster akan memfasilitasi pinjaman lunak agar warga Bali yang memiliki tenaga andal bisa bekerja sesuai dengan sektor keahliannya.
"Pemda akan memfasilitasi pinjaman lunak dari Bank BPD Bali dan lainnya. Ketika mereka kembali, mereka sudah harus kembalikan pinjamannya," ujar Koster.
Suasana debat semakin meningkat saat giliran cawagub Koster, yakni Cok Ace, mendapat giliran menanggapi visi dan misi paslon Mantra-Kerta.
Cok Ace yang mantan Bupati Gianyar periode 2008-2013 ini menyangsikan komitmen Mantra-Kerta terkait pelayanan public.