Laporan Wartawan Tribun Bali, M. Ulul Azmy
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bencana gempa bumi yang berpusat di kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berskala 7,0 SR pada Minggu (5/8/2018) turut menyita simpati sejumlah pihak.
Disampaikan Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah Dr. I Ketut Sudartana, Sp. B-KBD, pihaknya hari ini akan mengirimkan sejumlah bantuan logistik dan tim disaster medis ke lokasi kejadian.
Dalam keberangkatan ini, mereka sekaligus membawa sejumlah logistik medis berupa pasokan logistik bantuan obat-obatan.
Terutama obat antibiotik, pereda rasa sakit, anti-tetanus, gips, dan terpenting alat-alat perawatan luka.
Lebih lanjut, Sudarta menuturkan, pihaknya akan mengerahkan 20 anggota tim disaster medis untuk membantu para korban.
Adapun dalam tim ini terdiri dari tim medis dan paramedis, mulai dari 2 dokter spesialis bedah trauma, 3 dokter spesialis ortopedi, 2 dokter spesialis anestesi, dan juga 10 tenaga perawat.
"Tim yang berangkat juga lengkap dengan tim mobil ambulans dan tim manajemen logistik," ungkapnya kepada awak media, Senin (6/8/2018).
Lebih lanjut, kata dia, mereka akan segera diberangkatkan pada hari ini pada pukul 14.00 WITA via jalur darat.
"Sembari kami pantau terus dan koordinasi dengan Dinkes Bali. Tim kami siap ditempatkan di mana saja," tegasnya.
Ia menambahkan, jika nanti saat asesmen pasien di lokasi kejadian, juga dijamin penuh mendapatkan perawatan di RSUP Sanglah.
Hal ini didasarkan pada laporan terakhir pada pihaknya bahwa pelayanan kesehatan di sana hampir tidak berfungsi optimal.
Dilaporkan Sudartana, kondisi rumah sakit di sana tidak bisa berjalan optimal karena mengalami sejumlah kendala teknis pasca gempa.
"Kami siap antisipasi apapun, termasuk kalau ada pasien yang membutuhkan rujukan maupun penanganan langsung di lapangan," tandasnya. (*)