Ia juga menuturkan kalau Bali merupakan lokasi yang terbuka bagi siapapun yang datang, apalagi dikenal friendly.
"Bali ini kan terbuka buat semua, friendly, dan loveble island. Jadi bukan milik siapa-siapa.
"Setiap pengunjung yang datang, itu disambut dengan tangan terbuka, penuh kehangatan oleh masyarakat Bali."
"Dan ini adalah aset yang Bali miliki menjadi ikon pariwisata internasional," tutur dia.
"Jadi ada surat yang disampaikan dari anggota tim kami. Setelah kami kaji, untuk meminimalisasi potensi konflik, ya lebih baik saya putuskan kita hadir di tempat-tempat yang tidak memiliki potensi tersebut.
"Tapi saya pesan kepada pendukung agar tidak melakukan hal yang sama, kepada Capres nomor urut 01."
"Jangan cetak-cetak spanduk yang berprovokasi, cetak spanduk buat dirinya sendiri aja dulu dan kita fokus pada pesan-pesan ekonomi, pesan membangun optimisme bangsa, berpikir positif. Itu yang saya sampaikan," jelasnya, menerangkan. (*)