4. The Blanco Renaissance Museum di Ubud
Dali dari Bali, begitu biasanya julukan Blanco.
Karya pelukis nyentrik ini bisa kamu nikmati di The Blanco Renaissance Museum, Ubud.
Dari sekitar 300 lukisannya, tema yang mendominasi adalah perempuan.
Di museum tersebut, lukisan-lukisan seniman kelahiran Manila tersebut dibingkai dengan frame-frame atraktif yang juga hasil kreasi Blanco.
Selain itu, yang juga spesial dari karya Blanco, yaitu jika dilihat dari dekat tampak seperti sapuan kuas yang acak.
Tapi dari jarak tertentu wujud dalam lukisan tampak begitu nyata.
Di museum tiga lantai tersebut, kamu juga masih bisa mengintip studio lukis milik Blanco lengkap dengan kanvas dan kuas yang berserakan.
5. Museum Neka di Ubud
Museum ini berdiri pada 1976 atas inisiatif Suteja Neka, seorang kolektor seni bali.
Terletak di perkampungan seniman di Ubud, museum ini adalah tempat yang lumayan oke untuk belajar tentang perkembangan seni lukis Bali.
Koleksi seni di museum ini bisa dibilang bagus dan beragam.
Di Museum Neka, pengunjung juga bisa menemukan karya seni lukis yang mengadaptasi ide-ide dari Walter Spies dan Rudolf Bonnet.
Ia adalah seniman yang membawa pengaruh baru di Ubud pada era 1920-an. (*)