Pawang Reptil Ungkap Jenis Ular yang Tewaskan Bocah SD di Gianyar, dari Cirinya Bukan Gigitan Kobra

Penulis: Rino Gale
Editor: Rizki Laelani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga berdiri di pintu masuk kamar tidur, tempat bocah SD digigit ular di Warung Makan Taliwang, Kelurahan Sampolangan, Gianyar, Bali, Rabu (27/2/2019)

“Setelah ditangkap, saya tanya ke ibu keponakan saya, ular ini mau diapakan. Katanya, jangan dibunuh, biarin saja hidup. lalu saya masukkan ke dalam botol, lalu dibuang ke Tukad Pakerisan,” ujarnya.

Ibrahim dan keluarga awalnya menyangka itu hanya gigitan ular biasa.

Namun setelah itu kondisi keponakannya mengatakan tidak enak badan.

Setelah itu, merekapun membawa kobran ke rumah sakit swasta terdekat.

Namun, pendapat berbeda diutarakan pawang reftil dari Bali Reptile Rescue Gumbrih, I Kadek Adi Saputra.

Ray biasa dipanggil, menjelaskan, kemungkinan korban dipatuk ular jenis weling atau bungarus, bukan ular sendok atau kobra.

Hal itu dia simpulkan dari keterangan sang paman, yang menyebut korban meninggal setelah berjam-jam dari patukan ular.

Sebab, lanjutnya, jika dipatuk ular sendok atau kobra, biasnya korban meninggal dalam hitungan menit setelah gigitan.

Jenis ular weling atau bungarus, biasa masyarkat Bali biasa menyebutnya Lipi Poleng ini aktif pada malam hari dan seneng berada di rawa-rawa atau semak-semak berair, serta di tumpukan bebatuan.

ular jenis weling atau bungarus. Pawang ular daro Bali Reptile Rescue Gumbrih, I Kadek Adi Saputra menjelaskan, kemungkinan korban dipatuk ular jenis weling atau bungarus. Hal itu dia simpulkan dari keterangan sang paman, yang menyebut korban meninggal setelah berjam-jam dari patukan ular.

Ular ini sangat berbahaya dan menyebabkan kematian, apabila tak segera ditangani pascagigitan.

Gigitan jenis ular weling ini tidak sakit, namun menyebabkan rasa kantuk berat.

Racun yang dimiliki yakni hemotoksin dan neorotoksin. Hemotoksin yang menyerang sel darah dan menyebabkan pendarahan. Jika neorotoksin, menyerang saraf dan jantung

"Karena racunnya yang menyerang saraf dan jantung, kemungkinan jika tergigit, menyebabkan kematian lebih cepat 30-60 menit," ujarnya. (*)

Berita Terkini