Laporan Wartawan Tribun Bali/Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Doyan nongkrong sambil ngopi?
Cobain deh nongkrong di Karakter Kopi, Jalan Tukad Barito, Renon, Denpasar, Bali.
Warung Karakter Kopi buka mulai pukul 16.00 Wita hingga 00.00 Wita.
Uniknya, Karakter Kopi mengusung konsep rumah panggung Makassar dan langsung dibawa dari Makassar.
Ini merupakan satu-satunya warung kopi yang mengusung konsep klasik yang benar-benar klasik lho.
Tentunya, di sini juga bisa merasakan nongkrong seperti di dalam rumah sendiri sambil nostalgia zaman dulu.
Pemilik Karakter Kopi, Muchammad Fitrahwansyah menuturkan konsep rumah panggung yang ia bawa.
Konsep ini berawal dari keinginannya membawa konsep klasik.
Baca: Penghilang Penat, Ngopi Sore Ditemani Deburan Ombak di Pantai Sanur
Baca: Malam Minggu Nongkrong di Pirates Coffee, Ajak Orang Tersayang Nikmati Suasana di Kapal Bajak Laut
"Sebenernya ini rumah dari daerah asal sendiri, Makassar. Saya ambil konsep ini pingin-nya buat konsep sesuatu yang berbeda. Karena konsep seperti ini belum ada nih. Jadi sekalian saya ingin menghargai budaya Indonesia," ucapnya saat ditemui Tribun Bali, Jumat (19/4/2019).
Tak hanya rumahnya, perabotan dan barang-barang yang ada di Karakter Kopi pun dikemas dengan benar-benar khas zaman dahulu.
"Rumah panggung ini sendiri dibawa langsung dari Makassar yakni rumah nenek sendiri. Karena konsep rumahnya bisa bongkar pasang. Jadi kita bawa ke sini dan kita bangun di sini," ungkapnya
Mulai dari kursi, meja, lampu dan lukisan-lulisannya juga menambah suasana zaman dahulu.
Karakter Kopi sendiri launching pada 18 Mei 2016 diisi oleh Is Ex Payung Teduh yang tidak lain adalah saudara pemilik Karakter Kopi, Muchammad Fitrahwansyah.
Baca: Malam Minggu Belum Punya Agenda? Park23 Entertainment Center Bisa Jadi Pilihan
Baca: TRIBUN WIKI - Cari Tempat Nongkrong 24 Jam di Denpasar atau Badung? Coba Kunjungi 5 Lokasi Ini
Lebih lanjut, Muchammad Fitrahwansyah menuturkan konsep rumah panggung Makassar ini sering dianggap orang sebagai rumah Joglo ataupun rumah Aceh.
"Orang biasanya beranggapan ini adalah rumah Joglo, rumah Aceh atau sebagainya. Tapi saya tidak pernah masalah dengan itu. Tapi bisa dibilang rumah dari berbagai daerah. Dan itu merupakan kesenangan tersendiri bagi saya," tambahnya.
Muchammad Fitrahwansyah adalah mantan karyawan BUMN yang akhirnya memutuskan menjadi pengusaha warung kopi karena hobi dan dirinya adalah seorang penikmat kopi. (*)