Berita Badung

TEMUKAN Buku Paket SD Kondisinya Rusak! Masih Dibagikan ke Siswa, Ditemukan di 2 Wilayah di Badung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RUSAK - Kondisi buku paket SD di Kabupaten Badung yang kondisinya rusak pada Senin (25/8).

TRIBUN-BALI.COM - Buku paket pada Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Badung ditemukan kondisinya sudah rusak. Bahkan sejumlah buku yang rusak itu pun masih dibagikan kepada siswa.

Menurut informasi yang didapat kondisi rusaknya buku tersebut ditemukan di dua wilayah di Badung yakni di wilayah Kecamatan Mengwi dan Kuta Selatan. Kendati demikian hanya sejumlah sekolah yang kondisi bukunya memprihatinkan.

Bahkan cover buku sudah sempat dilapisi, namun halaman buku sudah lepas-lepas sehingga dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

Ternyata buku tersebut diterbitkan atau dibeli tahun 2021 silam. Namun sejumlah buku juga masih ada yang kondisinya layak pakai.

Baca juga: KAWAL Program Pendidikan Gratis, DPRD Gianyar Dorong Penguatan Seni-Budaya

Baca juga: RICUH Demo 25 Agustus, Tuntut Bubarkan DPR Panas di Jakarta! Ada Poster One Piece & 1 Motor Dibakar

SOSOK - Kabid Sekolah Dasar Disdikpora Badung, Rai Twistyanti Raharja. (ISTIMEWA)

Hanya saja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) tidak bisa berbuat banyak, mengingat pengadaan buku tersebut dilakukan sekolah masing-masing.

Hanya saja Disdikpora mengimbau agar sekolah lebih selektif memilih buku, sehingga bisa digunakan siswa. Pihaknya juga meminta sekolah kembali membeli buku yang sudah menjadi aset sekolah.

"Kalau ada yang rusak, kami minta agar buku dikembalikan, kemudian akan diganti. Agar siswa bisa memggunakan buku yang layak untuk belajar," ujar Kabid Sekolah Dasar Disdikpora Badung, Rai Twistyanti Raharja saat dikonfirmasi Senin (25/8).

Pihaknya juga tidak memungkiri jika ada buku dalam kondisi rusak, mengingat pengadaan buku tersebut dilakukan pada 2021 silam. Dia memperkirakan, kondisi ini terjadi lantaran belum dilakukan pembelian buku baru. 

"Jadi kerusakan buku ini menjadi tanggung jawab pihak sekolah. Sehingga buku tersebut harus diganti dengan kondisi yang layak," ucapnya

Rai Twistyanti menyebutkan pembelian buku paket tidak diakomodir melalui Disdikpora, namun pengadaanya menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima setiap sekolah.

Sehingga pihaknya mengimbau kepada kepala sekolah di Badung untuk memaksimalkan dana tersebut untuk pembelian buku.

"Kami juga tidak ada mengkoordinir soalnya pembelian buku, jadi kita menyesuaikan kembali dengan kebutuhan masing-masing satuan pendidikan," jelasnya.

Sedangkan jika ada buku baru yang rusak maka menjadi tanggung jawab dari penerbit. Sehingga siswa diharapkan melaporkan kepada sekolah untuk dilakukan penggantian. 

"Nanti (buku baru yang rusak-red) diganti penerbitnya, kalau seperti itu bisa diklaim," ungkapnya sembari mengatakan kalau buku lama harus pengadaan baru. (gus)

Pembelian Buku Disesuaikan dengan Kurikulum

Hanya saja, Kabid Sekolah Dasar Disdikpora Badung Rai Twistyanti Raharja menyebutkan, jika setiap tahunnya pembelian buku akan disesuaikan dengan kurikulum pembelajaran. 

Namun dirinya mengaku tidak menutup kemungkinan ada buku dari tahun lalu yang digunakan. Sebab masih menggunakan kurikulum yang lama.

"Misalkan dari kelas I ke kelas II tahun ini tidak ada pergantian kurikulum yang signifikan. Jadi buku-buku yang tahun lalu masih bisa dipakai," imbuhnya. (gus)

Berita Terkini