BPJS Kesehatan

Manfaatkan JKN-KIS untuk Biaya Pengobatan Anaknya, Dewa: Begitu Simple dan Pro Rakyat

Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dewa Gede Bawanjika bersama keluarganya telah menjadi peserta JKN-KIS.

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Seorang pekerja mandiri yang sangat gigih bernama Dewa Gede Bawanjika (31) merasakan pengalaman yang cukup menegangkan ketika bulan Juni 2019.

Anak laki-laki keduanya yang bernama Dewa Made Agastya Bawantara (3) didiagnosa terkena Hernia dan diharuskan segera dilaksanakan tindakan operasi berhubung kondisi penyakitnya masih berisiko ringan.

Saat itu, yang membuat Dewa tegang adalah perkiraan pembiayaan operasi yang menurutnya akan membebani perekonomian keluarganya.

Namun permasalahan yang ia rasakan sirna begitu saja ketika ia menjadikan JKN-KIS sebagai solusi pengobatan anaknya.

Sebenarnya ia telah menjadi peserta JKN-KIS saat ia masih bekerja di salah satu villa di daerah Ubud Gianyar. Namun, semenjak berhenti bekerja, ia dan keluarganya didaftarkan sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar dengan APBDnya.

Sedangkan anaknya yang menderita sakit ternyata belum terdftar sebagai peserta JKN-KIS.

Dewa akhirnya mendaftarkan anaknya sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang iurannya dibayarkan sendiri setiap bulan dengan kelas perawatan menyesuaikan dengan keluarganya yaitu kelas 3.

Hal tersebut menurutnya menjadi sebuah solusi yang sangat tepat atas permasalahannya.

“Syukur ada JKN-KIS yang hadir di tengah-tengah rakyat seperti saya, program JKN-KIS ini tidak berbelit-belit dan mekanismenya tergolong sangat mudah untuk diikuti, buktinya anak saya akhirnya tertangani dengan tuntas. Permasalahan biaya yang ditanggung, kita sebagai masyarakat tidak dapat memungkiri bahwa program ini akan menanggung semuanya sepanjang sesuai dengan indikasi medis, namun di sini saya justru ingin memuji mekanismenya yang simple dan pro rakyat,” ungkap Dewa.

Saat ditemui di rumahnya, di Banjar Siladan, Desa Siangan, Kec/Kab. Gianyar, Dewa menuturkan kembali tentang bagaimana ia mendapatkan solusi yang pas saat mengurus kepesertaan anaknya.

Tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya bahwa akan menemukan kesulitan, justru atas koordinasinya dengan petugas rumah sakit tempat anaknya dirawat dan petugas BPJS Kesehatan Cabang Klungkung (Gianyar merupakan wilayah kerja KC Klungkung) ternyata ia langsung mendapatkan apa yang ia harapkan.

Namun apa yang ia alami saat itu diharapkannya tidak dialami oleh orang lain terkait dengan perlunya semua keluarga telah menjadi peserta JKN-KIS.

Menurutnya, ia termasuk ceroboh ketika menunda pendaftaran anaknya hingga akhirnya disadarkan oleh sakit yang dialami anaknya.

Oleh sebab itu ia ingin mengajak seluruh masyarakat untuk memperhatikan pentingnya program ini. Setelah kejadian ini bahkan ia langsung mendaftarkan tetangganya yang belum punya JKN-KIS.

“Yang saya alami agar menjadi pengalaman bagi orang lain bahwa begitu pentingnya program JKN-KIS pada saat kondisi kita masih sehat, oleh sebab itu saya langsung mengajak tetangga saya yang belum punya JKN-KIS untuk daftar dengan biaya iuran sendiri, hal ini sangat wajar ketika kita berfikir maju ke depan bahwa sakit tidak mengenal kondisi dan waktu, kitalah yang mengatur kesiapan dan kesiagaan kita menghadapinya,” tutup Dewa. (*)

Berita Terkini