Hari Raya Galungan dan Kuningan

Makna Memotong Babi Saat Penampahan Galungan Bagi Umat Hindu di Bali

Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga memotong babi atau penampahan dalam rangkaian hari raya Galungan dan Kuningan di Banjar Kehen, Kesiman, Denpasar, Senin (8/2/2016).

Semua orang juga patut melakukan pebersihan pada saat ini.

Selain itu, di masing-masing pekarangan rumah juga dipersembagkan segehan warna 3, dengan tandingan menurut urip, yakni timur warna putih 5, selatan warna merah 4 dan utara warna hitam 9 dengan lauk olahan babi, tetabuhan, disertai segehan agung satu.

Caru ini dilakukan di natah pekarangan rumah, di sanggah, dengan mengayat Sang Bhuta Galungan.

Anggota keluarga juga patut ngayab banten pabyakala, prayascita, dan sesayut, untuk mendapat kesuksesan dalam perjuangan hidup, sekala niskala (lahir-batin).

Selain itu pada penampahan Galungan ini juga dibuat penjor sebagai pralambang Bhatara Mahadewa yang berstana di Gunung Agung. (*)

Berita Terkini