Music Zone

Rilis Album Penuh Ketiga, Dialog Dini Hari Bicarakan Sensitivitas Sosial dalam 'Parahidup'

Penulis: Putu Candra
Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Trio folk Dialog Dini Hari (DDH) kembali dengan album baru berjudul Parahidup dan telah rilis versi digital 17 Juli 2019.

Secara kasat mata, musik Dialog Dini Hari memang berkembang. Penggunaan sampling dan peran keyboard mulai dapat tempat.

"Setiap musisi, saya yakin ingin menampilkan yang terbaik di setiap album yang dibuat. Begitu juga dengan Dialog Dini Hari. Kami selalu melakukan eksplorasi diri masing-masing. Bikin album itu perkara menyimpan memori yang abadi dan relevan hingga kapanpun. Kami tidak pernah main-main atau sekedar punya rilisan saja untuk melahirkan karya," jelas Pohon Tua.

"Jadi, ketika memutuskan untuk bikin album lagi, harus melebihi apa yang kami bayangkan. Karyanya bisa menjadi sesuatu yang unik, yang terbaik, yang tidak memalukan ketika didengarkan 10-15 tahun mendatang,” imbuhnya.  

Penjelajahan Baru
Dalam "Parahidup", Dialog Dini Hari menjelajahi hal baru. Mereka mengajak pendengar menjelajah batas-batas bermusik tiap personel. Hasilnya adalah sebuah album penuh berisi sebelas lagu yang puspa warna.

Tidak hanya merilis versi digital, album "Parahidup" versi fisiknya dalam bentuk deluxe dan merchandise khusus akan dirilis dalam sebuah pesta rilis album yang akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan Agustus 2018 mendatang.

"Kami cukup gembira, pencapaian band ini tentang bagaimana memberi inspirasi ke pendengar. Orientasinya selalu ke sana. Kalau sukses secara materi, itu bonus. Niatnya, kami ingin selalu memberikan yang terbaik pada pendengar, ini yang kami miliki sekarang," cetus Pohon Tua.

Dari sisi penulisan lagu, tidak ada tema khusus yang coba diusung oleh Dialog Dini Hari.

"Bisa dibilang masih sama kok, mental kami folk. Musik folk itu kan bicara tentang sensitivitas sosial. Kebiasaan manusia pada umumnya, kami tetap berbicara itu. Kami merekam kejadian manusia, alam dan permasalahannya yang membuat saya sebagai penulis lirik tidak pernah kehilangan ide. Masalah kita sebagai manusia itu banyak sekali," canda Pohon Tua.

Dalam album teranyar ini, Dialog Dini Hari bekerja sama dengan seniman asal Jakarta, Ruth Marbun dari sisi artistik.

Ruth Marbun lah yang menggarap seluruh artwork visual album "Parahidup". Sementara itu, video musik digarap oleh Esa Bani dan Kuncir Satya Viku, dan telah tayang di Youtube tanggal 1 Juli 2019 lalu. (*)

Berita Terkini