Koster sangat berharap, terpilihnya Made Urip dapat membuat komunikasi jajaran PDIP Bali dengan DPP lebih intensif. Apalagi, di tahun 2020 ada enam kabupaten/kota di yang Bali harus mengadakan pilkada serentak.
"Kita berharap komunikasi bisa lebih intensif mengingat kita akan menghadapi Pilkada 2020," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua DPC PDIP Badung, Nyoman Giri Prasta. Ia mengaku sangat bangga dan berterima kasih kepada Megawati atas penunjukan kembali Made Urip tersebut.
"Wah amat sangat bangga sekali. Jadi kader terbaik dari Bali yang menjadi pengurus DPP, kita mengucapkan terimakasih," kata Giri Prasta.
Tetap Sekjen
Dalam struktur kepengurusan DPP PDIP masa bakti 2019-2024, Megawati tetap menunjuk Hasto Kristiyanto sebagai sekretaris jenderal (sekjen).
"Mengenai DPP, yang namanya DPP itu ya kalau di pemerintahan itu ada pembantu. Jadi DPP itu kan menjadi pembantunya ketua umum. Dan saya berpikir kalau perombakannya pergantiannya itu sangat banyak, itu bukannya menjadi sebuah hal yang baik," ujar Mega dalam acara penutupan kongres.
Megawati lalu mengatakan, ada masukan yang diterimanya bahwa kader hanya bisa satu kali menjabat sebagai sekjen.
"Entar dulu, di anggaran dasar/anggaran rumah tangga emang gitu bunyinya? Enggak," ungkap Mega.
"Ada juga pihak yang bilang harusnya begini, ya saya hanya menampung saja, boleh orang mengusulkan," ujar Mega lagi.
Meski menerima beragam masukan soal kriteria sekjen, Mega memutuskan tetap menunjuk Hasto Kristiyanto sebagai sekjen partai masa bakti 2019-2024.
Sebelum membacakan struktur kepengurusan DPP, Mega menyatakan bahwa apabila pergantian kepengurusan sangat banyak, maka hal itu bukan menjadi sebuah hal yang baik.
Dia mengatakan, saat ini partai sedang memerlukan tahapan di mana semuanya bisa segera bekerja dengan cepat. Oleh sebab itu, Mega memutuskan bahwa nama-nama dan struktur pengurus DPP 2019-2024, beberapa di antaranya merupakan figur yang dulu ikut membantunya.
"Bukan apa, dari semua pengalaman saya berorganisasi, dalam pembentukan personel itu mereka akan adaptasi. Kalau enam bulan saja sudah bisa adaptasi itu sudah jempolan, karena harus bersinergi dan tahu bidang apa saja yang ditugasi. Tidak mudah," tuturnya.
Sementara itu, mantan Sekjen DPP PDIP periode 2010-2015 Tjahjo Kumolo mengatakan, tidak ada masalah apabila Hasto Kristiyanto menjabat sekjen selama dua periode.