Diskominfo Denpasar Gandeng Musisi Jun Bintang Sosiaslisasikan Aplikasi Sidarling di Car Free Day
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika (Diskominfo) Kota Denpasar mengadakan sosialisasi aplikasi Sistem Informasi Sadar dan Peduli Lingkungan (Sidarling).
Sosialisasi ini digelar di depan POS BPBD Jalan Juanda Denpasar yang bertepatan dengan pelaksanaan car free day, Minggu (15/9/2019) pagi.
Dalam sosialisasi ini, Diskominfo menggandeng musisi Jun Bintang untuk lebih mendekatkan ke masyarakat.
Kadiskominfo Kota Denpasar, I Dewa Made Agung mengatakan sosialisasi Sidarling dilakukan dalam car free day untuk lebih mendekatkan kepada masyarakat.
"Ini agar tidak membuat acara mengkhusus, dan kebetulan ada banyak warga sambil olahraga yang lewat sini makanya kami lakukan di sini," katanya.
Ia menambahkan, aplikasi ini harus sampai pada semua lapisan masyarakat.
Jika untuk menyosialisasikan ke kaum milenial dilakukan melalui media sosial maupun online, maka bagi masyarakat yang kurang melek media sosial dilakukan secara langsung seperti pada acara ini.
"Untuk lebih menggaet masyarakat yang mau ikut sosialisasi ini, makanya kami juga menggandeng artis Bali dan juga menampilkan kesenian tradisional," imbuhnya.
Selain di lokasi ini, sosialisasi juga dilakukan ke sekolah-sekolah.
Sementara itu Kadis DLHK Denpasar, I Ketut Wisada,mengatakan pihaknya memprogramkan agar di Denpasar terbentuk 200 bank sampah.
Hingga saat ini baru terbentuk sebanyak 128 bank sampah, dan semua bank sampah tersebut tersambung dengan aplilasi Sidarling .
Untuk itu anak-anak SD dan SMP serta pegawai Pemkot wajib ikut sistem online ini.
"Itu semuanya sistemnya online. Anak-anak sekolah SD, SMP wajib. Pegawai Pemda juga wajib," kata Wisada.
Dengan aplikasi Sidarling ini masyarakat juga bisa mengkonversi tabungan sampah di bank sampah menjadi emas.
Pihaknya mengatakan sudah melakukan MoU, dan anggota bank sampah sudah bisa konversi ke tabungan emas.
"Nasabah bank samapah yang ingin konversi dengan emas bisa langsung ke Pegadaian. Sudah ada MoU dan akan terus dilakukan kerja sama," katanya.
Untuk besaran konversinya tergantung harga emas per gramnya.
"Nanti besarnya tergantung harga emas per gram berapa. Kalau 500 mereka dapat 1 juta dari bank sampah, tinggal konversikan saja," paparnya.
Sementara untuk 1 kg sampah harganya bervariasi tergantung jenis sampahnya.
Untuk 1 kg tas plastik harganya Rp 2 ribu sampai Rp 4 ribu.
"Semua tabungan tersebut itu juga sudah ter-cover Sidarling sehingga masyarakat bisa melihat berapa kilo sampah yang ditabung dan berapa jumlah uang tabungannya," katanya.
"Sistem online Sidarling itu ada reward silver, gold, dan platinum sebagai bentuk penghargaan atas kepedulian masyarakat pada lingkungan. Ini bukan menjadikan anak-anak jadi pemulung, namun bentuk edukasi agar peduli lingkungan," imbuhnya.
Menurutnya, program bank sampah yang juga terintegrasi dengan aplikasi Sidarling ini merupakan program pemilahan sampah dari tingkat rumah tangga berbasis NIK.
Aplikasi Sidarling ini juga menyediakan penghargaan (reward) bagi nasabah yang sudah mencapai poin pengumpulan tertentu.
Pemberian reward didasarkan pada jumlah poin yang dimiliki oleh anggota yakni silver untuk pengumpulan poin 0-24.
Poin ini akan mendapat Iayanan yang diperoleh yaitu bus sekolah gratis.
Untuk kategori gold mengumpulan poin 25-75 dengan Iayanan yang diperoleh yaitu bus sekolah gratis, diskon belanja di beberapa toko, prioritas pelayanan seperti KK, KTP, Perizinan, BPD, Pembayaran air atau listrik, pelayanan rumah sakit dan puskesmas.
Untuk platinum mampu mengumpulan poin 75 ke atas dengan pelayanan yang diperoleh yaitu bus sekolah gratis, diskon belanja di beberapa toko, prioritas pelayanan yakni KK, KTP, Perizinan, BPD, dan Pembayaran air atau listrik, pelayanan rumah sakit dan puskesmas, serta beasiswa bagi siswa sekolah.
Selain dapat naik bus sekolah gratis maupun dapat antrean khusus saat mengurus data kependudukan di Disdukcapil, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan 30 perusahaan swasta untuk memberikan reward.
"Dengan aplikasi ini jadi lebih tertata dan rapi. Konsepnya pilar pertama yakni pemilahan sampah di rumah tangga. Kalau ditarget nanti banyak siswa jadi pemulung," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan saat ini Kartu Identitas Anak (KIA) yang ada di Denpasar telah dilengkapi dengan barcode yang terintegrasi dengan Sidarling.
Dengan KIA yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Sidarling, siswa bisa mendapatkan diskon saat berbelanja misal saat membeli buku.
"Nanti kalau mau ditukar emas juga bisa di Pegadaian," kata Rai Mantra saat penyerahan KIA di SDN 2 Sesetan, Senin (12/8/2019) lalu.
Bahkan kini tengah dikaji agar poin bank sampah pada Sidarling untuk bisa mendapat beasiswa S1 atau Diploma.
"Kini sedang dikaji untuk dapat beasiswa S1 maupun Diploma dengan poin itu pada tingkat tertentu," kata Rai Mantra.
Bahkan bagi siswa, poin pada bank sampah ini akan memberi nilai tambah pada mata pelajaran IPA dan PPKn.
"Ini akan ada nilai tambahan di IPA dan PPKn. Nanti guru akan memberikan penilaian tergantung tingkat keberhasilan mereka di rumah tangga dalam pengendalian sampah rumah tangga," katanya.
Penggunaan KIA yang terintegrasi dengan Sidarling yakni dengan melakukan scanning pada barcode dengan barcode reader.
Saat baecode tersebur discan akan muncul jumlah poin yang dimiliki siswa tersebut.
"Nantinya dari barcode bisa dibaca jumlah poin yang mereka miliki di bank sampah," katanya.
Ia juga menambahkan, aplikasi ini berbasis KK sehingga poin yang dimiliki siswa juga jadi poin milik satu keluarga.
(*)