Dalam keterangan pers, Dedi juga menjelaskan bahwa SA mengetahui ada kapal (helikopter) dan masyarakat yang berbondong-bondong ke alun-alun, dia pun spontan ikut menuju ke sana.
Setelah itu, kepada istrinya, FA, dia mengatakan akan menusuk orang yang turun dari helikopter, sedangkan istrinya diminta menusuk polisi yang dekat dengan orang tersebut.
"Dia sampaikan kepada penyidik, ada helikopter yang disebutnya kapal, masyarakat berbondong-bondong ke alun-alun. Dia bilang kepada istrinya, saya tidak tahu siapa, tapi itu sasaran kita. Dia spontan langsung menuju alun-alun," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Penusukan Kapolsek Menes yang Menolong Wiranto, Pisau Ditutupi Kain Hitam"