Sangkaragung dipilih karena temuan anjing positif rabies pada bulan lalu, bahkan dua warga terkena gigitan.
"Di Sangkaragung kan ada kasus bulan lalu. Jadi wajib dilakukan program ini," bebernya.
Widarsa menambahkan, data Dinas Pertanian dan Pangan selama tahun 2019, jumlah kasus gigitan positif rabies sebanyak 9 kasus.
Terakhir kasus yang ditemukan di Kelurahan Sengakaragung.
Selain di Desa Sangkaragung, vaksinasi massal, pengobatan dan kontrol populasi HPR juga akan menyasar daerah-daerah zona merah rabies di Jembrana.
"Kami akan lakukan terus menerus untuk menekan terjadinya kasus lainnya," imbuhnya.
(*)