“Ketika erupsi pertama tadi, guguran kubahnya sedikit meningkat jumlahnya. Arah letusannya ke barat karena anginnya memang ke arah sana. Materialnya bukan yang berat sehingga bisa tertiup angin. Berbeda dengan awan panas,” paparnya.
Menurut Mbah Surono, secara keseluruhan erupsi ini merupakan aktivitas yang baik karena energi terlepaskan dari Gunung Merapi.
Masyarakat tidak perlu panik, namun harus tetap waspada dan mengikuti arahan pihak berwajib.
“Jangan membayangkan letusan seperti tahun 2010. Tidak mudah Merapi membuat letusan seperti itu. Sejak 2010 Merapi sudah berubah karakter,” tutupnya. (*)
Artikel ini ditulis Sri Anindiati Nursastri telah tayang di Kompas.com