Harga tersebut sudah masuk biaya pemasangan.
Jika nominal tersebut dikalikan 72, makan akan menjadi Rp 1.436.400.000.
Setelah dikurangi anggaran videotron sebesar Rp 1,6 miliar, akan tersisa Rp 163,6 juta.
Jika dana yang tersisa tersebut digunakan untuk biaya perawatan Rp 108 juta per tahun, maka akan ada sisa anggaran Rp 55,6 juta.
Ada juga yang menjual videotron P6 seharga Rp 25,5 juta per meter persegi.
Namun jika memakai harga ini, jangankan mendapatkan sisa untuk pemeliharaan perbulan, untuk pembelian videotronnya pun tak memungkinkan.
Sebab untuk videotron sebesar 72 meter persegi, membutuhkan biaya Rp 1,8 miliar lebih.
Spec Jadi Tanggung Jawab Pengawas
Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Gianyar, Cokorda Gede Rai Widiarsa Pemayun mengatakan, porsi pihaknya dalam hal ini adalah tahapan.
Mengenai spec atau spekulasi barang, kata dia, itu merupakan tanggung jawab pengawas.
“Tentang murah dan mahal, pengawas yang tanggung jawab. Tidak ada psikis saya jika ada pembengkakan, karena tahapan kami sesuai kerangka acuan kegiatan,” ujarnya.
Untuk diketahui, vidotron adalah media yang menayangkan video dengan pencahayaan semikonduktor yang mengubah listrik menjadi cahaya.
Ukuran video berukuran besar.
Biasanya videotron digunakan untuk menayangkan iklan atau presentasi. (*)