Dua Benda Suci Pura Dalem Pinge di Tabanan Hilang, Kotak Pratima Dibiarkan Berserakan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOTAK PRATIMA - Seorang warga desa adat Pinge membawa kotak pratima untuk diserahkan ke pihak kepolisian sebagai barang bukti, Sabtu (18/1/2020). Kotak itu dibiarkan berserakan.

Dua Benda Suci Pura Dalem Pinge di Tabanan Hilang, Kotak Pratima Dibiarkan Berserakan

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN -  Warga Banjar Pinge, Desa Baru, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan digegerkan peristiwa hilangnya dua buah pratima (benda suci) di Pura Dalem Desa Adat Pinge, Sabtu (18/1).

Peristiwa tersebut diduga terjadi pada Sabtu dini hari. Saat pertama kali diketahui tempat pratima dalam keadaan berantakan dan diletakkan di tanah.

Menurut pantauan Tribun Bali, sejumlah warga Pinge tampak berkumpul dan memperbincangkan peristiwa tersebut.

Warga setempat, Wayan Adi Sasmiarsa (35) menuturkan, sesuai informasi yang diterima benda suci tersebut diduga hilang pada Sabtu  dini hari.

Awalnya terjadi kehilangan layar komputer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Baru. Letak sekolah tersebut dan pura bersebelahan. 

Pihak  sekolah kemudian menghubungi perangkat desa dan diteruskan kepada Mangku Pura Dalem untuk mengecek keadaan  pura.

Ternyata benar,  dua buah pratima di Pura Dalem Desa Adat Pinge juga raib. Dua kotak tempat pratima tersebut  berantakan. "Awalnya ada kehilangan di sekolah," ujar Wayan Adi.

Pascakemalingan di SDN 1 Baru dan Pura Dalem Desa Adat Pinge, aparat  kepolisian dari Polsek Marga dan Polres Tabanan melakukan  olah TKP di lokasi kejadian, Sabtu (18/1).

Setelah olah TKP, polisi menggelar paruman (rapat) mendadak dengan prajuru desa adat serta sejumlah  warga setempat.

Pihak kepolisian meminta seluruh warga agar memberikan informasi terkait kondisi di Banjar Pinge. Warga juga diminta segera  menginformasikan kepada poisi jika  melihat perilaku mencurigakan seperti pengenda sepeda motor yang tak dikenal, orang tidak dikenal dan hal lainnya.

"Jangan curigai masyarakat (Pinge) sendiri, apalagi ini daerah wisata yang tentunya banyak warga luar yang keluar masuk ke Banjar Pinge," kata Kapolsek Marga AKP I Gusti Sudarma saat menggelar paruman dengan pihak prajuru desa adat serta sejumlah warga di wantilan yang letaknya di sebelah selatan Pura Dalem Pinge.

Kapolsek memohon kepada para panglingsir (tokoh) di desa tersebut memberitahukan bentuk pratima, keris dan pis bolong yang hilang tersebut. "Semua bisa disampaikan untuk kami lakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.

Bukan yang Pertama

Kasus pencurian di Pura Dalem Pinge Tabanan ternyata bukan kali pertama terjadi.

Menurut guru  SDN 1 Baru, sekitar enam  bulan lalu Pura Dalem Pinge Tabanan juga sempat kemasukan maling.

Namun, pada  waktu itu pencuri tidak berhasil mengambil apapun di pura tersebut

"Enam bulan lalu sempat kejadian juga di pura ini. Malingnya sampai memutus kabel-kabel di sekolah dengan gunting.

Terus rumput-rumput di sebelah pura terlihat jejak kaki dan pajenengan pura dibongkar tapi tidak ada barang hilang," ungkap Guru SDN 1 Baru, Tabanan, Wayan Astawa Putra kepada Tribun Bali, Sabtu (18/1).

Hal inilah yang membuat Wayan Astawa menduga kemalingan di sekolah tempatnya mengajar adanya kaitan dengan di pura.

"Makanya saya ada niat ke pura tadi lihat-lihat situasi.

Ternyata benar saya lihat kunci ruangan sekolah di wantilan pura dan lihat kotak pratima berserakan akhirnya kami panggil pemangku dan benar dua pratima hilang," ungkap warga Banjar Semingan, Petiga, Marga ini.

Pinge merupakan desa wisata di Kabupaten Tabanan yang sangat ramai dikunjungi wisatawan. Desa Wisata Pinge memiliki panorama alam yang indah dengan hamparan persawahan hijau membentang.

Wisatawan bisa melihat langsung para petani membajak sawah, menyiapkan bibit, menanam padi hingga  menuai dan menyimpan panenannya. (mpa/win)

Berita Terkini