Selama tiga hari, mereka akan dibekali informasi tentang perubahan iklim, gaya hidup yang harus dilakukan agar lebih rendah karbon.
Mereka juga dilatih keterampilan komunikasi untuk mendukung aksi mereka dalam melakukan pengendalian perubahan iklim.
“Ilmuwan telah menyatakan ancaman perubahan iklim semakin nyata. Masa depan pemuda pun terancam sehingga mereka harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan masa depannya. Maka, kegiatan peningkatan kapasitas seperti ini penting untuk membekali milenial dengan pengetahuan, informasi, dan keahlian untuk menghadapi dampak negatifnya. Serta berusaha untuk menginspirasi milenial yang lain agar ikut dalam pengendalian perubahan iklim,” terang Lia.
Setelah pelatihan, peserta akan dikukuhkan menjadi pejuang iklim yang diwajibkan menerapkan aksi pengendalian perubahan iklim secara langsung di lingkungan sekitarnya.
Terutama melalui kampanye dari akun media sosial mereka.
“Peserta yang memiliki komitmen tinggi dan mampu membuat dampak pengendalian tertinggi akan berkesempatan mengikuti pelatihan tingkat internasional,” imbuhnya.
(surya/haorrahman).