Rumah Sakit Khusus Penderita Virus Corona di Hubei China, Dibangun 7 Ribu Pekerja dalam 10 Hari

Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah sakit pertama khusus pasien terinfeksi virus corona di kota Wuhan, provinsi Hubei, China Tengah, bernama Huoshenshan rampung kerjakan kilat selama 8 hari.

Jadi, panel-panel dinding, jendela, hingga atap sudah dibuat sebelumnya dan tinggal dirakit oleh para pekerja.

Rakitan ini yang akhirnya menjadi satu kesatuan bagian bangunan yang menyerupai kontainer medis.

Kontraktor proyek sebelumnya sempat menganggap misi pembangunan Rumah Sakit Huoshenshan dalam waktu 10 hari adalah proyek 'impossible' alias mustahil.

Meski berbentuk rumah sakit sementara, namun 'mission impossible' itu harus dilaksanakan dalam waktu yang terbatas.

”Untuk proyek skala ini biasanya membutuhkan setidaknya dua tahun,” kata Manajer Proyek Third Construction Co Ltd, Fang Xiang, dari China Construction Bureau of Third Engineering Bureau.

”Butuh setidaknya sebulan untuk membangun sebuah bangunan sementara, belum lagi rumah sakit baru untuk penyakit menular,” imbuhnya.

Rekan kerja Fang, Shen Kai, menjelaskan pihaknya menghabiskan waktu setidaknya lima jam untuk rencana desain rumah sakit dan membuat konsep desain dalam waktu 24 jam.

Pembangunan rumah sakit ini melibatkan tiga perusahaan konstruksi.

 ”Saya tidak pernah terlibat dalam tugas mendesak seperti ini, dan saya belum pernah melihat begitu banyak perusahaan yang terlibat dalam satu proyek.

Ini adalah pekerjaan yang sulit, tapi kami harus berusaha sebaik mungkin” kata Shen.

Selain itu, Biro Konstruksi Perkotaan dan Pedesaan Wuhan tak menampik adanya kendala terkait pekerja dan ahli konstruksi yang didatangkan dari pelosok negeri.

Pemerintah Wuhan kesulitan menyediakan makanan dan tempat tinggal yang memadai bagi para pekerja.

Terletak di sanatorium dekat Danau Zhiyin di barat daya Wuhan, Rumah Sakit Huoshenshan jauh dari pusat kota.

Keuntungan dari daerah ini adalah sudah memiliki sistem transportasi dan saluran pipa yang memadai.

Sanatorium juga sudah memiliki ruang makan dan asrama yang siap untuk memberikan layanan.

Halaman
123

Berita Terkini