Pembunuhan di Denpasar

Pengakuan Driver Ojol Yang Bunuh Bos Toko Bangunan Di Denpasar Mengungkap Fakta Mencengangkan

Penulis: Firizqi Irwan
Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TKP dugaan pembunuhan di Jalan Ahmad Yani Utara, Peguyangan, Denpasar Utara, Bali, Rabu (5/2/2020).

Tertutup dan Jarang Bergaul 

Korban selama ini dikenal tertutup oleh warga sekitar.

Senawati diketahui sudah tinggal selama 40 tahun di Peguyangan, dan saat ini tinggal bersama keempat anak dan menantunya setelah suaminya meninggal.

"Korban tinggal di kamar belakang bersama keempat anak dan satu mantunya," terang sumber sambil menunjuk ke arah lokasi kamar dari luar rumah korban.

Menurut informasi salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, korban diduga mengalami masalah finansial.

Toko korban bangkrut dan sudah 15 tahun tutup, sempat kembali berjualan namun sepi pembeli.

"Dulu usahanya itu ramai, punya toko di Jalan Ahmad Yani di depan itu. Tapi sekarang toko sudah bangkrut 15 tahun tidak jualan. Sempat buka sebentar tapi sepi pembeli," ujar sumber warga setempat.

Sementara itu Klian Dinas Lingkungan Hita Bhuana yakni Made Dana (46), membenarkan bahwa korban terkenal tertutup dan jarang bergaul.

"Korban kami kenal jarang bergaul sama warga setempat. Kegiatan banjar dia juga jarang ikut. Kalau tinggal di sini sudah lama," ujar Made Dana.

Made Dana mengaku mengetahui peristiwa itu dari laporan warga.

Sepulang kerja ia pun pergi ke TKP, namun tidak dizinkan masuk rumah dan hanya menunggu di luar atau gerbang rumah korban.

"Saya tidak tahu pasti kejadiannya, saya pulang kerja sudah terima laporan warga kalau ada yang meninggal. Pas dicek ternyata sudah banyak polisi," tambahnya.

Kasus ini terus diselidiki pihak kepolisian hingga pada Rabu (5/2/2020) malam, polisi mengamankan seseorang yang dijadikan tersangka bernama Sakim Fadillah, pria kelahiran Jember, 24 September 1981 yang tinggal di kawasan Pemecutan, Denpasar Barat dan bekerja sebagai driver ojek online. (*) 

Berita Terkini