Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bagi mereka yang lahir Selasa Paing Sungsang, Selasa (11/2/2020) merupakan otonannya.
Jika dilihat dari konteks wariga dengan jalan menjumlahkan urip pancawara dan saptawaranya akan diperoleh perhitungan sebagai berikut.
Anggara (Selasa) memiliki urip 3 dan Paing memiliki urip 9.
Jika dijumlahkan maka akan didapatkan hasil 12.
• Ramalan Zodiak 11 Februari 2020, Aquarius Butuh Sentuhan Spiritual, Taurus Jangan Lupa Diri
• Ramalan Zodiak Cinta 11 Februari 2020, Capricorn Akan Diterjang Badai, Libra Berada Diujung Tanduk
• Tiga Zodiak yang Paling Beruntung Minggu Ini, Apa Termasuk Zodiakmu ?
Untuk mengetahui jatah umur dengan konsep wariga, hasil penjumlahannya dikalikan 6 sehingga diperoleh 72.
Sehingga jatah hidup di dunia menurut wariga adalah 72 tahun.
Jika dilihat peruntungan nasibnya berdasarkan pal Sri Sedana dengan menggunakan jumlah urip 12, diperoleh sebagai berikut.
Umur 0 - 6 tahun mendapat nilai 0 yang artinya mengalami kesakitan atau penderitaan.
Umur 7 - 12 tahun mendapat nilai 5 yang berarti hidup senang.
Mendapat nilai 1 saat umur 13 - 18 tahun yang artinya penghasilan sedikit.
Umur 19 - 24 mendapat nilai 0 berarti mengalami kesakitan atau penderitaan.
Saat berumur 25 - 30 tahun mendapat nilai 4 yang artinya kehidupan baik sekali.
Ketika berumur 31 - 36 tahun turun drastis menjadi 0 atau penderitaan.
Naik menjadi 1 saat umur 37 - 42 tahun yang artinya penghasilan sedikit.
Saat berumur 43 - 48 tahun kembali turun menjadi 0.
49 - 54 tahun memperoleh nilai 1.
Naik menjadi 4 saat umur 55 - 66 tahun berarti baik sekali.
Saat umur 67 - 72 akan mendapatkan nilai 0.
Itulah jatah umur mereka yang lahir saat Selasa Paing beserta peruntungannya.
Tidak mutlak untuk dipercayai karena setiap orang telah membawa tulis gidat (nasib) masing-masing dan semua telah diatur Hyang Kuasa.
Sedangkan lahir wuku Sungsang sifatnya pemarah, gelap hati, tapi mudah dicegah.
Juga keras hati, tidak suka menganggur, suka pada kepunyaan orang lain, banyak rejeki, pemboros, suka memberi tapi harus dapat perhatian.
Percaya tidak percaya kembali ke dalam diri masing-masing, karena semua ada di tangan Tuhan. (*)