Sponsored Content
Pelayanan BDIC RS Kasih Ibu Denpasar Lebih Komprehensif dengan Dokter Sub Spesialis Gigi
BDIC RS Kasih Ibu Denpasar, pelayanan gigi tidak lagi bersifat umum, tapi kini lebih komprehensif karena didukung dokter sub spesialis gigi
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Irma Budiarti
Pelayanan BDIC RS Kasih Ibu Denpasar Lebih Komprehensif dengan Dokter Sub Spesialis Gigi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar menggelar soft opening Bali Dental & Implants Centre (BDIC) di lantai 2 Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar, Denpasar, Bali, Jumat (14/2/2020).
BDIC sebelumnya sudah dibuka dan berjalan di RS Kasih Ibu Saba Gianyar.
Pelayanan gigi tidak lagi bersifat umum, tapi kini lebih komprehensif karena didukung dokter sub spesialis gigi.
“Itu yang sebetulnya istimewa pada pelayanan BDIC, sehingga pelayanan yang awalnya adalah dokter gigi umum, sekarang sudah menjadi lengkap dan komplit untuk seluruh pelayanan gigi dan mulut,” ujar Direktur RS Kasih Ibu Denpasar, dr I Wayan Kesumadana, Sp OG(K) didampingi Project Manager BDIC, dr Andre Zaini.
Sedikitnya, lanjut Kesumadana, ada 5 dokter sub spesialis gigi berpengalaman yang melengkapi pelayanan BDIC.
Meliputi dokter sub spesialis bedah mulut, periodonti (gusi), endodonti (akar gigi), pemasangan implant, dan kecantikan gigi.
Termasuk di dalamnya pemasangan behel, gigi palsu, serta memutihkan dan melapisi gigi dengan bahan porselen.
Keunggulan lainnya, pelayanan gigi terpusat di satu tempat dengan perlengkapan lengkap.
Selain itu, pasien dapat membuat janji atau appointment untuk memberi kenyamanan, kecepatan dan ketepatan waktu pelayanan.
• Jelang Galungan, Pembeli Malas Tawar Menawar di Pasar, Serbu Kios Buah yang Lebih Praktis
• Permintaan Toko Oleh-Oleh Turun Drastis, Usaha Dodol Buah di Klungkung Terdampak Virus Corona
“Kita tahu pasien itu tidak mau menunggu lama. Di by appointment ini sudah planning mau pelayanan kemana, jam berapa, dokternya sudah siap, kemudian mereka ke sini sudah langsung dilayani atau menunggu beberapa menit, tidak sampai tidak tentu. Itushare by digital,” jelasnya.
Menurut Kesumadana, pelayanan tidak hanya terbatas pasien lokal, tapi juga wisatawan asing.
Mengingat Bali merupakan destinasi pariwisata dunia, sehingga pelayanan kesehatan diharapkan bisa menjadi destinasi ke depannya.
Selama ini, travel medicine hanya bersifat pasien-pasien yang kebetulan melancong di Bali lalu terjadi sesuatu.