Corona di Indonesia

Di Bawah Langit Kita Bersaudara: Wuhan Jiayou, Pameran yang Tunjukkan Persahabatan Indonesia-China

Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti
Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto: Salah satu lukisan karya Polenk Rediasa yang bertajuk ‘1.118 Tahun Membisu’ yang dipajang di Pameran “Di Bawah Langit Kita Bersaudara: Wuhan Jiayou” bertempat di Sudakara Art Space, Sudamala Suites and Villas, Jalan Sudamala Sanur, Bali, Jumat (6/3/2020).

Konjen Gou yang juga seniman kaligrafi menyertakan sebuah karya kaligrafi bertahuk ‘Meskipun berada di Tempat yang Berbeda-beda, Kita Masih di Bawah Langit yang Sama’.

Karya Gou ini menginspirasi judul pameran yang selain untuk memperingati hubungan diplomatik kedua negara juga solidaritas bagi Wuhan.

Karya lain yang merespons langsung kondisi Wuhan dan dampak virus corona baru di antaranya bisa dilihat pada karya Tjandra, Duatmika, Loka Suara, dan Polenk Rediasa.

Menariknya, lukisan karya Polenk Rediasa yang bertajuk ‘1.118 Tahun Membisu’ yang ia buat pada tahun 2019, tampak sangat mewakili situasi saat ini.

Karya 1.118 Tahun Membisu menggambarkan lima perempuan bermasker yang menyimbolkan aksi tutup mulut atau membisu, yang dimana ini sangat merealisasikan situasi pasca merebaknya virus corona, sehingga di seluruh dunia orang-orang tampak menggunakan pelindung masker.

“Sebenarnya lukisan ini ide awalnya dari cerita Desa Bengkala di Singaraja, dimana masyarakat Kolok yang dikutuk oleh Dewi Danu karena merahasiakan pernikahan Raja Jaya Pangus dengan putri dari China Kang Wei,” tuturnya ketika diwawancarai Tribun Bali.

“Saya juga tidak sadar, kenapa dulu buatnya pakai masker. Saya juga tidak tahu akan ada virus dan segala macam. Kebetulan saja saya ingin menunjukkan orang bisu, tapi itu sulit, saya coba pakai masker. Ternyata hari ini semua masyarakat pakai masker. Intinya dari karya ini, dari dulu kita menghormati orang China, sampai sekarang kita akan tetap bersama mereka,” imbuhnya.

Sementara itu, karya yang lain menggambarkan kesalehan sosial kita sebagai warga bangsa bergotong-royong menghadapi musibah, saling memberikan semangat, mendorong persahabatan, solidaritas, senasib sepenanggungan, dan meniupkan keinginan positif menjalin hubungan antar bangsa.

Pameran ini menampilkan sebanyak 30 karya dari para seniman, dan akan berlangsung selama 10 hari yakni dari 6 Maret 2020 sampai 16 Maret 2020.(*)

Berita Terkini