Pengantin Wanita Menangis Sehari Setelah Menikah, Ternyata Suami Sesama Jenis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUN-BALI.COM- Pernikahan sesama jenis di Bengkulu Utara baru-baru ini menyita perhatian publik hingga viral.

Bagaimana tidak, pernikahan siri yang sudah dilakukan keduanya harus dibatalkan karena mempelai pria rupanya seorang wanita.

Sementara itu, pengurus desa setempat juga memberikan kronologi terbongkarnya penyamaran mempelai pria bersangkutan.

Siswi SMP yang Habisi Bocah 5 Tahun: Besok Aku Akan Mencoba Tertawa Melihat Ayahku Meninggal

Melansir Kompas.com dalam artikel berjudul 'Viral Nikah Siri Dua Perempuan di Bengkulu, Salah Satu Mempelai Mengaku Pria', pernikahan ini terjadi di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara.

Pernikahan keduanya tersebut dilakukan pada Rabu (4/3/2020) secara siri.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Desa Bukit Makmur, Hartono.

Cerita Lengkap Mahasiswi yang Dilecehkan Oknum Dosen PTN di Toilet, Telah Miliki Firasat Buruk

"Iya, pernikahannya dilakukan secara siri tanpa sepengetahuan pemerintah desa," kata Hartono dikutip dari Kompas.com.

Hartono lantas menceritakan bagaimana pernikahan sesama jenis tersebut bisa terjadi.

Awalnya, mempelai pria datang berpenampilan seperti laki-laki pada umumnya dengan mengenakan jas.

"Jadi warga saya yang menikah itu jenis kelamin perempuan menikah dengan warga Kota Bengkulu," kata Hartono.

Dari informasi yang didapatkan Hartono, pihak yang bersangkutan mengaku jika dirinya adalah seorang pria.

"jenis kelamin perempuan tapi dalam pernikahan itu mengaku pria, infonya begitu," kata Hartono.

Pernikahan siri keduanya pun lantas dilaksanakan seperti biasa.

Kendati demikian, adapun kejanggalan yang dirasakan masyarakat setempat yakni tak banyak tamu yang diundang.

Pasalnya, pihak keluarga mempelai hanya mengundang warga di lingkungan RT saja.

Bahkan, Hartono selaku aparat desa mengaku tidak mendapatkan undangan pernikahan keduanya.

"Itu info yang kami ketahui karena pernikahan itu memang tidak melibatkan aparat desa.

Undangan saja tidak banyak hanya lingkungan RT saja bahkan saya selaku Kades tidak mendapatkan undangan," tambah Hartono.

Biduk rumah tangga pengantin baru tersbeut lantas berlanjut seperti biasanya.

Hingga keesokan harinya, pihak keluarga dari mempelai pria mengungkapkan fakta sebenarnya.

Tak disangka, pihak keluarga mempelai pria mengatakan kepada mempelai wanita jika suaminya sebenarnya ialah seorang perempuan.

Sementara itu, penjelasan Penghulu Kantor Urusan Agama Ketahuh, Sutanto, mengatakan jika mempelai pria menyamar.

"Mereka sudah menikah sehari namun diketahui saat pihak keluarga menjelaskan bahwa keduanya sesama jenis di mana salah satu mempelai menyamar sebagai laki-laki," jelas Sutanto.

Kabarnya mempelai wanita pun menangis saat mengetahui suaminya ternyata seorang wanita yang menyamar sebagai laki-laki.

Alhasil, pernikahan dibatalkan karena pihak keluarga.

Sebab pihak keluarga pengantin yang mengaku jenis kelamin pria melakukan klarifikasi, bahwa pengantin pria sebenarnya wanita.

Sehingga, pernikahan harus dibatalkan karena kedua mempelai adalah sesama jenis.

Kasus Serupa: Mempelai Pria Ternyata Wanita, Terbongkar gara-gara Suaranya

Sebelumnya kasus sejenis pernikahan sesama jenis ini hampir terjadi juga di Sumatera Selatan.

Ini dialami TE (15), warga Desa Nyiur Sayak, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

Akibatnya pernikahan yang seyogyanya dilangsungkan keesokan harinya harus batal.

Pasalnya, mempelai pria yang selama ini ia impikan untuk jadi suaminya, NI (25) ternyata adalah seorang wanita.

Kejadian itu terungkap setelah keluarga TE curiga kepada NI saat akan melamar anaknya.

Kasat Reskrim Polres OKU AKP Alex Andrian mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Sabtu (31/8/2019) lalu.

Mulanya keluarga TE curiga kepada NI karena suaranya yang mirip dengan perempuan.

Keluarga dari TE memutuskan untuk bertemu dengan NI.

Dalam pertemuan itu disepakati oleh kedua keluarga untuk memeriksa NI ke bidan.

"Setelah di bidan baru diketahui kalau NI adalah perempuan yang menyamar sebagai laki-laki," kata Alex, Minggu (1/9/2019).

Mengetahui hal itu, keluarga TE membatalkan rencana lamaran anaknya.

Dari keterangan yang didapat, TE mengenal NI melalui media sosial Facebook selama kurang lebih satu tahun.

Setelah merasa cocok, keduanya memutuskan untuk menikah.

"Antara korban sempat bertemu dengan NI beberapa kali, tapi TE tidak menaruh curiga. Sehingga korban mau dilamar oleh NI. Korban tak mengetahui kalau itu adalah perempuan," ujarnya.

Ayah korban inisial AR menjelaskan jika pihak keluarga mulai curiga saat pelaku datang melamar ke rumah.

"Dari fisik memang mirip laki-laki, tapi suaranya perempuan. Jadi kami bawa ke bidan dan setelah diperiksa betul perempuan," ujarnya.

Sementara itu korban hanya bisa menangis karena rencana pernikahannya harus batal.

Saat ditanya bagaimana perasaanya karena ditipu, TE mengaku sakit hati.

Sebelum semuanya terbongkar, untuk memuluskan semua rencananya itu korban sampai sengaja menyewa pasangan perempuan dan laki-laki sebagai orangtuanya.

Kabar batalnya pernikahan NI dan TE viral di media sosial Instagram dengan akun @baturajatoday yang diunggah pada Sabtu (31/8/2019) pukul 10.03.

Akun itu mengunggah satu foto dan dua video soal batalnya pernikahan tersebut.

Akun itu juga menuliskan bahwa kejadian itu berlangsung sehari sebelum prosesi akad pernikahan.

Berikut tulisan di akun tersebut.

"Nyamar jadi laki-laki. Tenda sudah dipasang, keluarga sudah siap bertemu.

Sehari sebelum hari H - tepatnya hari ini, sebelum acara temu keluarga berlangsung, sang mempelai "laki-laki" dipaksa diperiksa di bidan desa, dan benar saja. Ternyata berjenis kelamin perempuan.

Untung belum terjadi akad.

Si Pelaku sudah diamankan di Polsek Semidang Aji. "

Berita Terkini