TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Seorang perempuan berusia 62 tahun setelah pulang ibadah umrah kini dalam pengawasan Virus Corona atau Covid-19 di RSU Negara, Jembrana, Bali.
Dalam pengawasan itu, ternyata pihak RSU Negara masih belum memiliki alat pemeriksaan SWAP.
Sebab pengambilan pemeriksaan SWAP hanya dimiliki oleh rumah sakit yang ditunjuk oleh Pemprov Bali, yakni RSUP Sanglah, RS Singaraja, Tabanan dan Sanjiwani Gianyar.
Hal ini disampaikan, Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Kendali Mutu Dr. I Gede Ambara Putra, bahwa pihaknya telah melakukan pengawasan dan penanganan pasien Covid-19.
Untuk tenaga medis yang menangani sudah dilakukan dengan shift dan setiap tim medis sudah dibekali ilmu penanganan.
Dan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) pun sudah ada dokter khusus, yakni dr Narakusuma Wirawa SpPD.
"Secara medis pasien di opname dan tidak ada dokter umum. Tapi spesialis," ucapnya Kamis (12/3/2020).
Dijelaskannya, bahwa dalam perkembangan akhirnya pasien ini diisolasi di RSU Negara.
Sudah tidak ada demam meskipun, masih ada gejala batuk.
Akan tetapi, untuk gejala itu bisa saja akan muncul gejala dan mungkin saja tidak akan terdeteksi.
"Saat ini kami fokusnya ialah pengambilan sampling. Dan bisa sembuh tergantung daya tahan tubuh seseorang itu sendiri. Bertahan dan perkembangan kesehatan itu baik," jelasnya.
Ia menuturkan, bahwa pasien sebelum dirawat di RSU Negara, sempat dirawat di RS Bunda selama dua hari.
Sejatinya, kasus PDP ini sudah sesuai prosedur pasien harus dirujuk rumah sakit yang ditunjuk.
Di Bali sendiri ada 4 yakni RS Singaraja, RSU Tabanan RSUD Sanjiwani Gianyar dan RSUP Sanglah.
Namun, dari hasil koordinasi Dinas Provinsi dan Kabupaten lainnya, gedung di rumah sakit laiinya dikatakan belum siap.
Sedangkan RSU Negara sudah siap karena memiliki fasilitas ruang isolasi.
"Memang hanya pengambilan Swap yang dilakukan itu saja. Karena pengambilan swap itu khusus di rumah sakit rujukan saja (RSU Negara bukan Rujukan Covid 19)," bebernya. (*).