10 ODP Covid-19 di Buleleng Jalani Tes Spesimen
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah melakukan tes spesimen virus Corona terhadap 10 Orang Dalam Pemantauan (ODP), yang kini sedang diisolasi di RS Pratama Giri Emas, Buleleng, Bali.
Mereka tergolong memiliki risiko tinggi, karena pernah melakukan kontak dengan salah satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yang kini diisolasi di RSUD Buleleng.
Demikian diungkapkan Sekda Buleleng yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, saat konferensi pers di Lobi Athiti Wisma, Kantor Bupati Buleleng, Buleleng, Bali, Minggu (22/3/2020) siang.
Tes spesimen virus Corona itu diambil pada Jumat (20/3/2020) lalu.
"10 ODP yang memiliki kontak risiko tinggi dengan PDP sudah diambil spesimennya pada tanggal 20 Maret 2020," ungkapnya.
Selain kepada 10 ODP itu, tes spesimen kali kedua juga sudah dilakukan terhadap empat PDP yang saat ini diisolasi di RSUD Buleleng.
Bagaimana dengan hasil lab pertama yang sebelumnya sudah pernah dilakukan?
Sayang, Suyasa enggan menjawab dengan alasan tidak memiliki kewenangan, serta tidak menerima laporan hasil lab dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
Tugas Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 di kabupaten, sebut Suyasa, hanya melakukan strategi upaya untuk mencegah, menangani, serta mempersiapkan segala program menghadapi Covid 19.
"Mohon maaf, hasil labnya hanya diberikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Sementara dalam protap yang telah ditentukan, hasil lab hanya bisa disampaikan oleh pemerintah pusat, dan Sekda Bali yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Provinsi Bali. Saya kembali ditegaskan oleh Sekda Bali bahwa semua informasi tentang perkembangan hasil lab, khsusunya yang positif, itu kewenangannya di Provinsi Bali," katanya.
Kepada awak media, Suyasa juga merincikan, saat ini jumlah ODP di Buleleng sebanyak 62 orang.
Dengan rincian 59 orang yang kontak erat dengan PDP, dan tiga orang yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Dari 62 ODP itu, 18 di antaranya sudah diisolasi di RS Pratama Giri Emas.
Suyasa menyebut, kondisi 18 ODP itu saat ini masih dalam keadaan sehat.
Sementara alasan Pemkab Buleleng mengisolasi 18 ODP itu di RS Pratama Giri Emas, sebagai upaya mencegah penularan virus Corona.
Bagaimana dengan data yang beredar di sosial media sosial, yang menyatakan bahwa ada satu PDP di Buleleng yang positif terinfeksi virus Corona?
"Sepanjang tidak ada tanda tangan dari lembaga yang berwenang, saya anggap itu tidak benar. Saya sudah perintahkan instansi terkait untuk hati-hati. Tidak ada data yang keluar tidak secara resmi. Yang boleh mengeluarkan data itu hanya dari Ketua Gugus Kabupaten. Data itu tidak keluar dari saya, jadi saya anggap tidak resmi," kata Suyasa.
Sementara itu, data orang dalam pemantauan di Kabupaten Klungkung terus mengalami peningkatan.
Hingga kemarin, tercatat sebanyak 99 orang dalam pemantauan, yang terdiri dari 75 orang anak buah kapal (ABK) pesiar dan 24 orang masyarakat umum.
Saat ini 8 orang yang terdiri dari 4 ABK 4 masyarakat umum, hanya mengalami batuk pilek, belum mengalami demam.
Terkait peningkatan ini, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menginstuksikan supaya seluruh organisasi perangkat daerah membentuk posko Siaga Darurat Bencana Covid 19 sampai ke tingkat desa, untuk mengetahui lebih cepat perkembangan jumlah dan lokasi orang dalam pemantauan, sehingga penyebaran virus dapat diawasi dan diantisipasi.
(rtu/mit)