TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penyebaran Covid-19 yang semakin hari semakin luas membuat pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan.
Satu diantaranya melakukan physical distancing, mencuci tangan hingga menggunakan masker.
Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran semakin luas.
Namun, perlukah bayi dan anak-anak juga menggunakan masker ketika bepergian ke luar rumah?
• SDN 1 Banjar Jawa Buleleng Jadi Tempat Isolasi Khusus PMI
• Kematian Akibat Covid-19 di AS Diprediksi Akan Mencapai Puncaknya, Kematian Per Hari 2.000 Orang
• Kuras Habis Harta 80 Janda Incaran dengan Jurus Begini, Hendi Handoko Beraksi Via 2 Media Sosial Ini
Jawabannya adalah, tidak.
Loh, apa alasannya?
Perawat dan bidan tersertifikasi sekaligus penasihat utama Cleo, Rebekah Wheeler memberikan alasannya.
Dia menyebut, penutup wajah apa pun tidak boleh digunakan pada wajah anak-anak di bawah usia dua tahun.
Orang-orang yang mengalami kesulitan bernapas atau tidak sadarkan diri, atau orang yang tidak mampu melepas masker tanpa bantuan pun tak disarankan memakai masker.
Nah, untuk bayi, masker berisiko mengganggu proses pernapasannya.
Sama halnya seperti bayi tidak boleh dibaringkan dengan posisi tengkurap karena jalan nafas mereka dapat tersumbat dan mereka tidak bisa bangun tanpa bantuan.
" Masker tanpa sadar bisa membatasi oksigen yang masuk ke dalam tubuh bayi dan mereka tidak bisa melepasnya sendiri," kata Wheeler.
Di samping bayi dan anak di bawah usia dua tahun, sejumlah sumber mengatakan, anak berusia tiga tahun ke bawah juga tidak dianjurkan untuk mengenakan masker.
Alasannya, mereka belum bisa menggunakannya secara efektif.
"Beberapa sumber mengatakan, anak di bawah usia tiga tahun tidak perlu masker karena mereka masih sulit menjaga masker digunakan dengan cara yang tepat," kata Co-founder Cleo, Dr. Chitra Akileswaran.