TRIBUN-BALI.COM- Seorang suami yang berprofesi sebagai penjual roti di Kabupaten Bogor, Jawa Barat berinisial AA menyekap istrinya selama setahun dan membenturkan kepala sang istri, SM (17) ke tembok.
Alasannya, AA menganggap SMi tak bisa masak.
Lantaran lama disekap, tak diberi makan dan diperlakukan kasar, SM pun melarikan diri.
SM nekat meloncat dari plafon toilet kamar mandi kontrakan suaminya, tempat ia disekap, Sabtu (2/5/2020).
Dibenturkan ke Tembok
Kapolsek Parungpanjang Kompol Nundun Radiama mengemukakan bahwa SM mengalami luka di bagian kepalanya.
Nundun mengatakan, kepala SM dibenturkan ke tembok oleh AA.
Alasannya, AA menganggap istrinya tak bisa memasak.
"Dipahami sama si suami tidak bisa masak, mungkin suami emosi, dibenturkan kepalanya (korban)," kata Nundun Radiama.
Disekap, dibiarkan kelaparan
AA rupanya juga tega menyekap istrinya tersebut di kamar utama yang dilengkapi toilet.
Selama disekap, AA tak memberi istrinya makan.
"Iya korban (saat ditemukan) luka-luka itu, jadi dia dikunci dari depan, enggak keluar rumah selama setahun (sejak ngontrak)," ungkap dia.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua RT 003 Griya Parungpanjang Desa Kapasiran, Saban.
Saban mengaku, usai melarikan diri dengan melompati plafon, SM meminta pertolongan warga.
"Iya, dia (SM) ini kabur minta pertolongan dan dibawa ke rumah saya," kata Saban.
Menurut keterangan korban pada Saban, SM melarikan diri Sabtu (2/5/2020) sekitar pukul 16.30 WIB.
Saat itu suaminya sedang keluar rumah.
Ia tak tahan lantaran lama disekap, tak diberi makan hingga diperlakukan kasar.
"Saat ditemukan, baunya (SM) nyengat sampai warga mau muntah dan saat itu kelihatan di pelipis matanya bekas pukulan, sudah kering (lebam) gitu, pucat dan kurus juga badannya," ujar dia.
Tak tahu beristri
Saban menjelaskan, pelaku tak pernah melaporkan keberadaan istrinya ke RT setempat.
Pelaku juga tidak pernah melapor jika sudah menikah.
Sehingga warga tak tahu jika AA telah beristri.
Di KK pelaku, juga tertulis bahwa statusnya belum menikah.
Setelah ditelusuri, rupanya mereka menikah siri.
"Awal mulanya dia ke sini ngontrak, pengakuannya dia sendiri, enggak punya istri tapi infonya memang nikah siri," kata dia.
Warga terkejut mendengar kabar AA menyekap dan menyiksa istrinya.
Sebab, selama ini ia dikenal sebagai sosok yang baik, sopan dan rajin bekerja.
Namun, diakuinya AA menjadi tertutup semenjak pandemi Covid-19 karena kehilangan sumber penghasilannya.
"Saya juga enggak tahu sama sekali kalau perempuan ini tinggal di situ, jadi enggak pernah lihat kesehariannya. Apalagi rumahnya di pinggir jalan raya dan lingkungannya sepi, kanan kirinya masih ada yang kosong," ungkapnya.
Diperiksa kejiwaannya
Polisi kini juga tengah memeriksa kejiwaan AA.
Mereka akan memeriksa apakah AA dalam keadaan kurang sehat secara kejiwaan sehingga melakukan penyekapan dan penganiayaan.
Polisi pun bekerja sama dengan tenaga ahli yakni dokter kejiwaan.
Jika terbukti bersalah, AA dijerat Pasa351 KUHP ayat 1 tentang tindak pidana penganiayaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Istri Disekap Suami 1 Tahun, Kepala Dibenturkan ke Tembok, Berawal Dianggap Tak Bisa Masak"