Corona di Bali

Flobamora Bali Tanggulangi Masa Sulit Pandemi Covid-19, Jangan Sampai Timbul Kerawanan Sosial

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Flobamora Bali, Yusdi Diaz (kanan)

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di tengah masa sulit pandemi Covid-19, masih ada belasan ribu warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di Bali.

Flobamora Bali, sebagai paguyuban warga NTT melakukan pendataan dari 21 kabupaten dan 1 kota unit ikatan keluarga NTT yang terdampak virus corona yang tinggal di Bali dan nasibnya terkatung-katung.

Flobamora Bali kini mengupayakan dua hal, pertama melobi Pemerintah Provinsi Bali dan kedua Pemerintah NTT. 

Ketua Umum Flobamora Bali, Yusdi Diaz menuturkan, jika tidak segera ditanggulangi, keadaan ekonomi dan sosial terus memburuk dan berlarut-larut akibat pandemi Covid-19 dapat mengakibatkan kerawanan sosial.

KONI Buleleng Kembalikan Dana Hibah Rp 4,6 Miliar ke Kas Daerah, Dialihkan untuk Penanganan Covid-19

Ramalan Zodiak 7 Mei 2020, Leo Tetaplah Ceria, Virgo Percayalah Pada Intuisimu

YouTuber Ferdian Paleka Kni Buron, Sempat Dideteksi di Merak Banten, Mobilnya Sudah Ditemukan

"Kami upayakan pemenuhan kebutuhan warga terutama keluarga, bisa dibayangkan, bapak punya anak dan keluarga, kehilangan pekerjaan, tidak tega melihat anaknya menangis kelaparan, bisa gelap mata dan menimbulkan potensi kriminal," ucap Yusdi kepada Tribun Bali, Rabu (6/5/2020)

Untuk itu, Flobamora Bali pertama-tama meminta Gubernur Bali, I Wayan Koster agar menyalurkan bantuan sosial melalui Desa Dinas, tidak hanya Desa Adat.

Sehingga bantuan sosial dapat dirasakan menyeluruh baik warga Bali maupun warga luar Bali khususnya keluarga yang benar-benar membutuhkan uluran bantuan.

Kedua, Flobamora Bali meminta Pemerintah NTT terbuka untuk menerima dan menyiapkan evakuasi bertahap serta karantina warga NTT terdampak Covid-19 agar bisa pulang dan menyambung hidup di kampung halaman. (*).

Berita Terkini