Keluarga ABK di Kapal China yang Jasadnya Dilarung ke Laut Angkat Bicara, Begini Jawaban Perusahaan

Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah tangkapan layar dari video yang dipublikasikan media Korea Selatan MBC memperlihatkan, eorang awak kapal tengah menggoyang sesuatu seperti dupa di depan kotak yang sudah dibungkus kain berwarna oranye. Disebutkan bahwa kotak tersebut merupakan jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke tengah laut oleh kapal asal China.

"Menurut perusahaan, meski sudah diberi perawatan dan diinfus oleh tim medis kapal ternyata nyawa Sepri tidak bisa diselamatkan," papar Rita pilu.

Awalnya menerima surat berbahasa China

Kabar kematian Sepri awalnya diketahui dari sepucuk surat berbahasa China yang dikirimkan oleh pihak kapal.

Usai diterjemahkan artinya, surat itu menginformasikan bahwa adiknya Sepri meninggal dunia pada 21 Desember 2019.

Lebih mengejutkan lagi, jenazah Sepri telah dilarung ke laut.

Kemudian, pihak keluarga dihubungi melalui telepon.

Perusahaan meminta mereka datang ke kantor perusahaan tenaga kerja di Pemalang, Jawa Tengah.

Meski permintaan itu sempat ditolak oleh pihak keluarga, perusahaan tetap memaksa.

Sesampainya di Pemalang, perusahaan mengabarkan bahwa Sepri sempat sakit, meninggal dan mayatnya dilarung ke laut.

Keluarga tak terima, minta diusut

Pihak keluarga, kata Rita, merasa tidak bisa menerima jenazah adiknya dilarung ke laut.

Ia meminta, pemerintah mengusut dan menyelesaikan masalah kematian Sepri.

"Kami berharap masalah ini dapat diselesaikan oleh pemerintah setuntas-tuntasnya," tutur dia.

Reaksi Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti menyoroti eksploitasi yang diterima oleh para ABK Indonesia itu.

Halaman
1234

Berita Terkini