TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Enam hari berselang sejak tukang suun asal Banjar Umanyar, Desa Tamanbali, Bangli, Bali, dinyatakan sembuh dan dipulangkan, kini giliran sang suami yang terpapar virus corona.
Beberapa kerabat tukang suun, bahkan disebut-sebut juga terpapar dan lebih dulu menjalani karantina di Provinsi Bali.
Humas Satgas Penanggulangan Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa ketika dikonfirmasi Minggu (10/5/20), membenarkan ihwal suami tukang suun yang kini terpapar Covid-19.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil rapid test ketiga terhadap 23 kontak erat dari tukang suun dan anaknya.
“Pada rapid test pertama dan kedua hasilnya negatif, sedangkan pada rapid test ketiga pada Sabtu (9/5/20) kemarin, diketahui hasilnya reaktif positif. Saat itu juga langsung dilakukan pengambilan sampel swab, dan pada hari Minggu (10/5/20), diketahui hasilnya positif. Yang bersangkutan kini sudah dirujuk ke Balai Diklat BPK Provinsi Bali, di Pering, Gianyar,” jelasnya.
Tak hanya sang suami, dua kerabat dari tukang suun juga diketahui terpapar Covid-19.
Dengan temuan positif ini, maka Satgas Penanggulangan Covid-19 Bangli kembali melakukan tracking terhadap 23 kontak erat tukang suun, sembari mencari perkembangannya.
“Untuk dua kerabat ini baru diketahui reaktif positif pada rapid test kedua, dan hasil swab-nya diketahui positif pada Sabtu (9/5/2020). Selanjutnya yang bersangkutan juga dirujuk ke Pering, Gianyar,” ucapnya.
Dirgayusa menyebut, dalam dua hari, yakni Sabtu dan Minggu, tercatat penambahan kasus positif Covid-19 di Bangli mencapai 8 orang.
Empat diantaranya merupakan warga lokal, dan empat orang sisanya merupakan PMI.
Dengan demikian, hingga kini total kasus positif di Bangli mencapai 70 kasus.
Dimana 30 orang masih menjalani perawatan dan 40 orang lainnya telah dinyatakan sembuh.
“Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Bangli, empat kasus positif warga lokal dalam dua hari terakhir, tiga diantaranya tecatat dari Banjar Umanyar, Desa Tamanbali dan sisanya dari Desa Abuan, Susut,” ungkapnya.
Sementara empat PMI yang juga dinyatakan positif, pria yang juga menjabat selaku Kadis Kominfosan Bangli itu, menyebut diketahui daritracking PMI yang pulang sebelum tanggal 15 April 2020.
Empat PMI tersebut berasal dari Banjar Sala, Desa Abuan Susut; Desa Songan Kintamani; Banjar Jelekungkang, Desa Tamanbali, Bangli; dan Desa Batur, Kintamani.
“Program ini masih terus berjalan mencari 909 PMI yang tercatat pulang sebelum tanggal 15 April 2020. Hingga kini 718 PMI tercatat telah melakukan rapid test, dimana 84 orang diantaranya diketahui reaktif positif, dan 34 PMI dinyatakan positif swab test serta telah dikarantina di provinsi,” tandasnya.
(*)