TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Ida Ayu Sri Laksmi akhirnya dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan selama hampir sebulan di rumah sakit Bali Mandara.
Salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Gianyar, Bali ini bercerita tentang pengalamannya dari awal terjangkit virus Corona sampai sembuh
Dayu Sri dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes swab pada 17 April 2020 lalu di rumah sakit Sanjiwani, Gianyar.
Sebetulnya ia sudah merasa was-was saat baru tiba di Bali tanggal 9 April 2020.
Sebab, waktu itu ia tak henti-hentinya mengalami batuk-batuk.
• Angkasa Pura I Siapkan Fasilitas Khusus di Bandara untuk Dukung Pembatasan Perjalanan Penumpang
• Teco : Latihan Sore Tidak Bagus Buat Pemain yang Puasa
• Golkar Gelar Diskusi Virtual Bahas Strategi Kebangkitan Ekonomi Bali Pasca Pandemi Corona
"Baru sampai di rumah, bapak saya melapor ke kantor desa bahwa saya pulang dari Dubai, dan membawa surat yang berisi pertanyaan kesehatan. Saya melapor karena ada keluhan batuk cuma mereka tidak ada tanggapan," tutur perempuan kelahiran 1984 ini
Karena tidak ada tanggapan dari Puskesmas, Dayu Sri akhirnya memutuskan untuk datang sendiri ke rumah sakit Sanjiwani, Gianyar untuk melakukan rapid tes dari tanggal 15 April 2020
"Karena saya was-was di hari ke 6 di rumah, saya ke RS sendiri untuk melalukan rapid test dan hasilnya reaktif positif. Besoknya tanggal 16 April saya swab hasilnya keluar tanggal 17 dan hasilnya positif," tutur Dayu Sri
Waktu itu, Dayu Sri menyayangkan pemberitaan yang terlalu dini tentangnya membuat masyarakat resah.
Ia dan keluarga mengalami diskriminasi karena hasil tes swabnya yang kedua belum keluar tapi ambulance sudah menjemputnya dengan petugas medis yang menggunakan pakaian APD lengkap
"Yang akhirnya sekarang keluarga saya dan khusunya saya di diskriminasi oleh masyarakat," tutur Dayu Sri
Setelah dinyatakan positif Covid-19, Dayu Sri akhirnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Bali Mandara.
Tanggal 23 dan 24 April 2020, ia kembali menjalani swab tes dan hasilnya negatif atau sudah tidak reaktif lagi.
Sehingga pada 25 April Dayu Sri sudah diperbolehkan pulang dengan syarat harus menjalani karantina mandiri lagi selama 14 hari di rumah
Dayu Sri mengucapkan terima kasih kepada para tenaga medis, khususnya di RS Bali Mandara yang telah sabar dan berani menjadi garda terdepan merawatnya sampai sembuh.
"Dan untuk para tenaga medis dimanapun bertugas saya ucapkan terimakasih banyak atas kesabarannya dan keberaniannya untuk menjalankan kewajiban yang mereka emban, Tetap semangat, jaga kondisi walaupun itu sulit untuk kalian para medis beserta Selalu Berdoa Tuhan," ucapnya
Selain itu, Dayu Sri juga berpesan kepada para pasien Covid-19 yang masih dirawat agar tidak takut dirawat atau diisolasi.
Sebab, menurut Dayu Sri, ketakutan itu akan membuat pikiran menjadi depresi, kecewa, sedih bahkan emosi serta susah tidur
"Hal ini yang menyebabkan imun tubuh kita menurun kondisi melemah dan berakibat buruk, jadi kendalikan pikiran, makan makanan yang bergizi perbanyak makan buah-buahan agar imun tubuh kita tidak melemah dan yang terpenting berdoa karna beliau maha besar! Saya yakin akan kebesaran Beliau," tuturnya
Untuk Masyarakat, Dayu Sri menyarankan agar tidak terlalu panik dan resah dengan pandemi Covid-19 ini.
Sebab menurutnya ada media yang terlalu membesar-besarkan berita tentang Covid-19.
"Serta saran saya agar jangan mendiskriminasi mereka yang positif karena mereka dan saya pun tidak menginginkan wabah ini menghampiri kami. Support dari masyarakat sangat membantu kami untuk berjuang melawan virus ini. Tetap waspada, gunakan masker , cuci tangan sesering mungkin dan social distancing," ujar Dayu Sri.(*)