TRIBUN-BALI.COM --Kasus prank jasad bayi laki-laki di dalam bingkisan kotak sepatu yang diberikan oleh orang tak dikenal (OTK) kepada seorang wanita berinisial FL di Terowongan Ceger, Kelurahan Ceger pada Jumat (15/5/2020) lalu gegerkan warga.
Setelah ramai berita soal Ferdian Paleka yang memberi bantuan berisi sampah, kemunculan aksi ini membuat masyarakat semakin geram.
Seorang pria tiba-tiba menyerahkan sebuah bingkisan di dalam kotak sepatu.
Perempuan penerima bingkisan itu awalnya senang.
Namun, ia kaget bukan kepalang setelah tahu isi dari bingkisan itu.
Sesosok jasad bayi terbungkus di dalamnya.
Perempuan tersebut kemudian melapor kepada pihak kepolisian.
Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan menjelaskan, bayi tersebut lahir prematur dengan usia kandungan berkisar 5-6 bulan.
"Karena mayat bayi dalam kotak tersebut ada bungkusan plastik berisi ari-ari atau plasenta. Jadi patut diduga baru dilahirkan. Lahirnya prematur dan masih bau obat," kata Steven di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (18/5/2020).
Namun, dia belum bisa memastikan apakah bayi tersebut mengalami penganiayaan atau tidak.
Sebab, dikatakannya, hasil autopsi belum rampung.
Hingga kini jasad bayi masih berada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi memastikan sebab kematian.
"Kita masih menunggu hasil autopsi tersebut, terkait sebab kematiannya kita berkoordinasi dengan pihak RS Polri Kramat Jati," ujarnya.
Steven menuturkan jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur masih berupaya menyelidiki kasus yang termasuk tindak pidana itu.
Namun dia tak merinci pasal apa yang bisa dikenakan bila nantinya dua pelaku diringkus dan bagaimana hasil penyelidikan awal.
"Tim kita sudah bekerja melakukan penyelidikan, sudah menyisir lokasi mengumpulkan bukti dan fakta-fakta," tuturnya
Kantongi ciri-ciri pelaku
AKBP Steven Tamuntuan mengatakan penyidik telah memintai keterangan wanita berinisial FL yang menerima prank bingkisan berisi jasad bayi laki-laki di Terowongan Ceger, Kelurahan Ceger, Jakarta Timur, Jumat (15/7/2020) lalu.
Saksi tersebut mengaku tak mengenal dua orang tidak dikenal (OTK) tersebut.
Wajah mereka pun ditutupi masker juga masih mengenakan helm.
Terlebih lagi, nomor polisi kendaraan roda dua yang ditumpangi mereka juga tak diingat.
Meski begitu, saksi masih bisa mengingat warna baju beserta celana yang dikenakan oleh dua orang pelaku itu.
"Ciri-ciri sudah kami gambarkan, dari bajunya juga, kami optimis bisa menangkap pelaku," ujar Steven saat ditemui di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (18/5/2020).
Polisi juga telah mengantungi rekaman CCTV di jalan yang dilewati oleh pelaku.
Visualisasi CCTV tersebut kemudian dicocokkan dengan keterangan saksi.
"Kami sudah kumpulkan bukti fakta dan CCTV. Saksi sudah kami mintai keterangan.
Dia tidak kenal karena mereka pakai masker," ungkapnya.
Steven menambahkan pihaknya telah membentuk tim khusus guna mencari pelaku yang tega membuang bayi laki-laki yang lahir dalam kondisi prematur tersebut.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Polisi Masih Terus Kejar Pelaku Prank Pemberian Bingkisan Ramadan Berisi Jasad Bayi