Corona di Indonesia

Sektor Paling Terdampak, Menparekraf Sebut Pariwisata Perlu Persiapan Matang di Tatanan Normal Baru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Turis saat berfoto di Kelingking Beach, Nusa Penida, Klungkung, Bali, beberapa waktu lalu. Nusa Penida Duduki Peringkat Pertama Destinasi Terbaik Backpacker 2020

 
Misalnya, lanjut Menparekraf, wisata alam, itu juga bisa lebih spesifik target marketnya. 

 
Untuk yang suka wisata alam, yang suka diving, yang suka pantai, menurut Menparekraf, nanti strategi promosi lebih ke arah seperti itu.

 
Presiden, menurut Menparekraf juga sudah pernah menyampaikan, kalau misalnya ada penambahan kasus positif Covid-19-nya naik lagi ya diberhentikan lagi dan kalau ada yang melanggar Kemenparekraf akan berkoordinasi dengan Pemda.

“Jangan sampai ada yang melanggar. Ini harus disiplin sekali menurut saya. Pelaksanaan SOP ini atau protokol ini harus betul-betul disiplin. Dari airport-nya, dari hotelnya, dari segala macam,” imbuhnya.

 
Hal itu tentunya, sambung Menparekraf  harus punya konsekuensi yang tinggi, kalau perlu misalnya izinnya dicabut kalau melanggar/tidak mematuhi protokol kesehatan yang kita tetapkan.

 
Diakuinya memang segala sesuatu harus disiapkan betul dengan detail, dengan hati-hati, seperti yang Presiden sampaikan agar jangan terburu-buru.

 
Tentunya perlu tahapan-tahapan, tambah Menparekraf, yang harus betul-betul dilalui, diperhatikan, di-review tahapan-tahapan tersebut sehingga saatnya nanti dibuka atau mulai buka secara bertahap, confidence-nya ada.

 
“Itu salah satu bagian daripada strategi promosi kita, bagaimana kita gaining confidence. Kurang lebih demikian,” pungkas Menteri Wisnhutama.(*)

Berita Terkini