Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sejak 15 Mei 2020 lalu Pemkot Denpasar telah menerapkan Perwali Nomor 32 tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).
Seiring diterpakannya Perwali ini, juga dilakukan penjagaan di delapan titik perbatasan Kota Denpasar, Bali.
Terkait penerapan PKM ini, Pemkot Denpasar menyebut PKM mengajak masyarakat untuk memasuki era new normal sebagaimana yang diwacanakan pemerintah pusat.
"Dengan PKM ini kami ajak masyarakat bersiap menuju new normal dan wajib mengikuti protokol kesehatan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dihubungi, Minggu (31/5/2020) siang.
• Cocok Menemani Lauk Apa Saja, Berikut Resep Mudah Kering Kentang Sambal Rujak
• Ini 5 Arti Mimpi Tentang Gunung, Mengalami Kemajuan Pesat hingga Kegagalan
• Bersiap Hadapi New Normal, Berikut Resep Mudah untuk Bekal Dibawa ke Kantor
Kini pihaknya mengaku hanya tinggal menunggu arahan dari pemerintah pusat maupun dari Pemerintah Provinsi Bali.
"Intinya dengan kewajiban dalam PKM untuk mengikuti protokol kesehatan ini kan sudah persiapan menuju new normal. Dalam perwali ini dituliskan masyarakat wajib pakai masker," katanya.
Bahkan jika sekolah kembali dibuka, pihaknya juga akan melakukan penerapan protokol kesehatan di sekolah.
"Tapi kan belum tahu waktunya, harus melihat perkembangan kasus dulu," katanya.
Jika misalnya kebijakan pemerintah pusat mulai membuka sekolah, nantinya siswa akan menggunakan masker dalam belajar.
Selain itu jarak antar siswa juga tetap diatur.
Termasuk kapasitas kelas juga dibatasi menjadi setengah dari jumlah sebelumnya.
"Untuk shiftnya, jadwal belajar juga diatur. kalau dulu jadwalnya padat sekarang dikurangi menjadi setengah. Jadi itu kita sudah siapkan cuma belum waktunya," katanya.
Dalam perwali PKM juga telah ditaur tentang tata cara berniaga, membuka warung, restoran sehingga saat new normal diberlakukan masyarakat menjadi terbiasa.
"Di tempat berniaga, warung atau restoran wajib siapkan tempat cuci tangan, pusat perbelanjaan menyediakan handsanitizer serta pengecekan suhu badan. Bahkan di kantor desa untuk yang melayani pelayanan publik menggunakan face shield," kata Dewa Rai.
"Itu adalah tahap-tahap menuju new normal di Denpasar," imbuhnya. (*).