TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Satgas Covid-19 Gianyar menggelar rapid test bagi ratusan pedagang, Jumat (12/6/2020).
Namun kegiatan ini malah terindikasi tidak berjalan sesuai harapan.
Pasalnya, berdasarkan estimasi, seharusnya ada lima ratusan orang yang mengikuti rapid test.
Namun ternyata yang hadir hanya 273 orang.
Ketidakhadiran ratusan pedagang ini diduga disebabkan beberapa hal, yakni, antara mereka takut datang ke pasar lantaran dalam rapid test sebelumnya ada yang hasilnya reaktif atau, mereka tidak percaya terhadap pemeriksaan rapid, dan jika nantinya hasilnya reaktif maka akan berdampak besar pada kehidupan mereka.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, total jumlah pedagang di Pasar Gianyar sebanyak 1.102 orang.
Dalam rapid test pertama, yang berhasil dirapid sebanyak 542 orang.
Sementara rapid test kedua dihadiri 273 orang, itu artinya masih ada sebanyak 287 orang pedagang yang tidak mengikuti tes massal pasca adanya pelanggan pasar yang positif covid-19 tersebut.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya sebelumnya mengatakan, di rapid test kedua pihaknya akan melakukan tes terhadap lima ratusan pedagang.
Namun, Jumat (12/6/2020) ia mengkonfirmasi hanya ada 287 orang pedagang yang mengikuti rapid tersebut.
Terkait apa penyebab pedagang lainnya tidak mengikuti rapid test, Wisnu tidak memberikan jawaban.
“Untuk pelaksanaan rapid test lanjutan sebanyak 273 orang, hasilnya tiga orang dinyatakan reaktif. Upaya lanjutan melakukan swab pada ketiga pedagang yang reaktif. Sebelum hasil swab keluar, ketiganya diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri."
"Selain itu, sektor terkait juga akan melakukan pemantauan, pengawasan pasar guna tetap melaksanakan protokol ketat,” ujar Wisnu.
Terkait kondisi Covid-19 di Kabupaten Gianyar, kata dia, sampai saat ini belum ada penambahan pasien sembuh.
Namun yang ada justru penambahan. Kata Wisnu, satu orang tenaga kesehatan di UPT Kesmas Gianyar 2.
“Satu pasien bertambah, inisial IKS (43) asal Tembuku, Bangli yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di UPT Kesmas Gianyar 2. Dinyatakan positif Covid berdasarkan swab, 9 Juni. Terkait dimana terpapar, masih diselidiki, namun di banjar yang bersangkutan, sebelumnya ada kasus positif Covid-19. Untuk kasus ini kami kategorikan kasus luar wilayah,” ujar Wisnu.
Terkait tindak lanjut yang dilakukan di UPT Kesmas Gianyar 2, kata dia, sesuai hasil kunjungan dan diskusi dengan seluruh staf dan kepala Puskesmas Gianyar 2, telah dilakukan sterilisasi semua ruangan puskesmas (gedung rawat inap dan rawat jalan), semua staf dilakukan rapid test, dan staf rawat inap dan UGD sebabyak 20 orang dilakukan swab.
"Menutup sementara unit rawat inap dan UGD sampai keadaan kondusif.
Rawat jalan tetap dilaksanakan (gedung yg berbeda) dengan tenaga terbatas bergilir dan rapid test non reaktif.
Tindak lanjut berikutnya menunggu hasil swab (20 orang dan seorang yang rapidnya reaktif)," ujar Wisnu.
Selain itu, pihaknya juga melakukan tracing pada masyarakat dan aparat yang sempat kontak dengan pasien positif ini. "kita juga karantina staf kontak erat sambil menunggu hasil swab," ujarnya. (*)