TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dalam menyambut Hari Kemerdekaan ke-80 RI, Pemkab Gianyar memiliki acara unik, yakni dengan lomba menangkap kucit (anak babi).
Acara yang digelar di Alun-Alun Kota Gianyar ini berlangsung pada Jumat (15/8/2025).
Menariknya pada sesi pertama, peserta lomba adalah para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau kepala dinas (kadis) dan para direktur BUMD se Pemkab Gianyar.
Baca juga: Gianyar Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis untuk Siswa
Bupati Gianyar I Made Mahayastra yang menyaksikan langsung lomba tersebut tampak bersemangat.
Terlebih melihat tawa ceria kepala OPD dan disemangati oleh sorakan para stafnya.
Hal inilah yang diinginkan Mahayastra dalam kegiatan ini.
“Dengan kepala OPD ikut lomba menangkap babi ini, saya lihat suasananya riang sekali."
Baca juga: Pedagang di Gianyar Sepi Pembeli Bendera Merah Putih, Warga Justru Banyak Minta One Piece
"Mereka tertawa dan dekat satu sama lain. Ini lah suasana yang ingin saya bangun."
"Karena sekarang pola pembangunan kita adalah lintas OPD, jadi penting sekali hal-hal seperti ini,” ujar Bupati Mahayastra.
Politikus PDIP asal Payangan itu menambahkan bahwa dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan, dari dulu masyarakat dengan segala cara merayakan dengan hal-hal unik.
Baca juga: Warga Gianyar Bali Dihimbau Waspadai Bahaya Bakteri Leptospira dari Hewan Peliharaan
Di mana tujuannya merekatkan keakraban untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Kadispora Gianyar, I Wayan Wirasa, selaku panitia menuturkan bahwa lomba menangkap babi ini merupakan bagian dari olahraga tradisional.
Kata dia, perkembangan teknologi informasi telah mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat, sehingga permainan rakyat dan olahraga tradisional tidak lagi dimainkan di masyarakat.
Baca juga: Jumlah Kendaraan Uji KIR di Gianyar Bali Menurun Tajam, Ini Penyebabnya
Hal ini tentunya menjadi hambatan dalam regenerasi nilai-nilai tradisi kepada generasi mendatang.
“Oleh karenanya, pelaksanaan lomba olahraga tradisional merupakan sebuah upaya mengajak masyarakat, khususnya generasi muda untuk memainkan kembali permainan olahraga tradisionalnya, serta berpartisipasi dalam melestarikan budaya tradisi untuk pemajuan kebudayaan Bali, dan Indonesia pada umumnya,”tutur Wirasa. (*)
Berita lainnya di Hari Kemerdekaan