Jarang Muncul, Keberadaan Menkes dr Terawan Terjawab di Mata Najwa, Tim Gugus Tugas Jawab Begini

Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dr Terawan Agus Putranto meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019). Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai Senin (21/10/2019), usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Ia mengatakan ada sejumlah ahli yang menilai laboratorium Kementerian Kesehatan tidak bisa dipakai untuk tes PCR.

Padahal, menurut Jokowi, pemerintah sudah berulang kali mengujinya di lab tersebut.

"Kemudian awal-awal lab yang di Kemenkes diragukan, gak bisa itu tes PCR, padahal kita coba bolak-balik, banyak yang menyampaikan ahli-ahli tidak tidak layak untuk uji PCR," ucap Jokowi.

"Ya jangan seperti itulah, sampai sekarang pun gak ada masalah," imbunya.

Jokowi menekankan bahwa PCR, APD hingga masker menjadi rebutan ratusan negara yang terpapar Covid-19.

"Perlu saya sampaikan PCR ini ini rebutan, yang namanya APD, PCR, rapid test, masker semuanya menjadi rebutan 213 negara yang terpapar," kata Jokowi.

Najwa Shihab kemudian menanyakan penilaian Presiden Jokowi atas kinerja Menkes Terawan dalam menangani pandemi Covid-19.

"To the point pak Jokowi, bagaimana penilaian bapak atas kinerja Menteri Kesehatan pak Terawan ? tanya Najwa Shihab ke Jokowi.

Jokowi menilai wajar apabila ada masyarakat yang kecewa terhadap kinerja Menkes Terawan.

"Tidak ada yang sempurna di dunia ini," tegas Jokowi.

"Jadi kalau ada yang mengatakan masyarakat ada yang kecewa, ya wajar, setiap pekerjaan ada yang menilai, setiap keputusan ada resikonya," tambahnya.

Najwa Shihab lalu mengatakan bahkan ada sejumlah pihak yang meminta Menkes Terawan untuk mundur dari jabatannya.

"Masyarakat bahkan sampai sejauh, walaupun ini hak prerogatif pak presiden memilih pembantunya," kata Najwa Shihab.

"Tapi sejauh ini ada yang menilai harus mundur karena kinerjanya jauh dari memuaskan, penilain berbeda-beda, yang saya tanya penilaian pak presiden atas kinerja anak buahnya," imbuhnya.

Jokowi menekankan, masalah yang ditangani menteri kesehatan bukan hanya Covid-19.

Halaman
1234

Berita Terkini