Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR– Setiap hubungan rumah tangga pasti ingin selalu berjalan harmonis tanpa ada drama dari orang ketiga ya Tribunners?
Berbicara tentang perselingkuhan, tidak akan pernah ada habisnya apalagi bagi pasangan yang sudah saling menjalin komitmen bersama dalan ikatan pernikahan.
Berjalan seiringnya waktu, drama perselingkuhan juga terjadi dalam hubungan pacaran.
Lalu tahukah kamu, ternyata, perselingkuhan terbagi menjadi beberapa tipe lho.
• BREAKING NEWS - Sepasang Sejoli Mengakhiri Hidup dengan Minum Racun di Karangasem
• Ramalan Zodiak 25 Juni 2020, Tingkat Energi Virgo Meningkat, Sagitarius Akan Sibuk
• Transmisi Lokal di RSU Ganesha Semakin Parah, Satgas Covid-19 Gianyar Tutup Sejumlah Ruangan Disana
Berdasarkan keterangan seorang pakar psikologi, I Dewa Ayu Purba Dharma Tari, M. Psi., Psikolog mengatakan terdapat empat tipe perselingkuhan berdasarkan kadar keterlibatan emosional.
Tipe pertama perselingkuhan adalah serial affair.
Tipe ini paling sedikit melibatkan keintiman emosional tetapi terjadi berkali-kali.
Berupa perselingkuhan semalam atau sejumlah affair yang berlangsung cukup lama.
Inti dari perselingkuhan ini adalah untuk mendapatkan seks dan gairah, karena tidak pernah lagi merasakannya dalam pernikahan yang penuh dengan rutinitas dan tanggung jawab.
Tipe kedua adalah flings.
Dimana pada tipe ini hubungan yang terjadi dapat berupa perselingkuhan satu malam atau hubungan yang terjadi selama beberapa bulan tetapi hanya terjadi satu kali saja.
Dibandingkan dengan tipe perselingkuhan lain, flings termasuk yang paling tidak serius dampaknya
Tipe ketiga adalah romantic love affair.
Romantic love affair ini melibatkan hubungan emosional yang mendalam.
Pihak yang berselingkuh merasa jatuh cinta lagi dan menemukan hubungan yang lebih memuaskan dengan pasangan selingkuh secara fisik dan emosional.
Seringkali pasangan berfikir untuk meninggalkan perkawinan dan menikahi kekasihnya.
Tipe keempat adalah long term affair.
Long term affair adalah perselingkuhan jangka panjang merupaka hubungan yang menyangkut keterlibatan emosional paling mendalam.
Hubungan dapat berlangsung bertahun-tahun atau sepanjang kehidupan perkawinan.
Banyak pasangan yang merasa memiliki hubungan lebih baik dengan pasangan selingkuhnya daripada dengan suami atau istri.
Menurut Dewa Ayu Purba, setiap pasangan yang tidak mampu memahami satu sama lain seringkali menimbulkan konflik-konflik kecil yang tidak terselesaikan berakibat pada perselingkuhan itu sendiri.(*).