Dalam menjalankan program setara di lima sekolah SMP di Denpasar, Disdikpora Denpasar hanya sebatas menyiapkan guru yang dilatih oleh PKBI, dan siswa sebagai objek sasaran dari program tersebut.
Sebetulnya, kata Wiratama, Pemkot Denpasar berencana mengkucurkan anggaran untuk mendukung program setara ini agar bisa jangkauannya lebih banyak.
“Sudah direncanakan untuk dianggarkan, tapi karena ada dampak Covid-19, jadinya tidak bisa. Selama ini kerjasama sampai 2020.
Nah tahun anggaran 2021 kan maunya kami anggarkan, tapi karena ada pandemi, jadinya kami tidak bisa anggarkan. Dana tidak ada. Hanya dana tertentu saja,” ujar Agung Wiratama.
Dukung Program Setara
Salah satu volunteer PKBI yang mengawal project Setara, Rina Astuti, menceritakan bagaimana pengalamannya mengadvokasi pemerintah melalui Disdikpora dan sekolah-sekolah di Denpasar.
Namun sayangnya, pemerintah belum mendukung dana untuk program tersebut hingga saat ini.
“Dinas Pendidikan belum ada anggaran untuk program ini,” ungkap Rina. Ia pun membenarkan selama ini program-program Kisara dan PKBI murni bersumber dari PKBI.
Kendati pemerintah tidak men-support mereka dengan mengalokasikan APBD, tapi pemerintah membantu Kisara dan PKBI untuk mengawal project Setara tersebut.
“Meskipun tidak ada anggaran, tapi respons dari pemerintah baik dan mendukung dibuktikan dari adanya kerjasama dengan pemerintah kota, bahkan kami ada Dewan Penasehat Lokal yang terdiri dari Disdikpora, Dinkes, Bappeda, Kemenag, P2TP2A, KB Denpasar, Forum Remaja Bali, PHDI yang kerap kami ajak berdiskusi untuk kelanjutan setara di Denpasar,” ujar Rina.
Ada lima sekolah di Denpasar yang bersedia bekerjasama dengan PKBI untuk memberikan pendidikan kespro ke siswa mereka.
Dari sekolah yang telah bekerjasama dengan PKBI dalam program Setara, ada sekolah yang menyisipkan materi Setara melalui pelajaran khusus untuk program Setara, dan ada juga sekolah yang menyisipkan materi setara di pelajaran BK (Budi Pekerti).
Agung Wiratama pun menyatakan Disdipora Denpasar sangat mendukung program Setara, lantaran dinilai positif untuk masa depan remaja di Denpasar.
Selama tiga tahun pelaksanaan program Setara dari PKBI itu, ada sejumlah perubahan karakter anak di lima sekolah tersebut.
“Sebelumnya, kalau ada apa-apa siswa SMP tidak berani terbuka sama orangtuanya bahwa mereka punya pacar.
Sekarang dengan program ini mereka berani terbuka, dan cerita soal pacarnya. Jadi dalam program itu diarahkan bagaimana sebaiknya bersikap di usia mereka,” tutur Wiratama. (win)