Corona di Bali

Pemkot Tampik Kasus Positif Covid-19 di Denpasar Semakin Tak Terkendali

Penulis: Putu Supartika
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai.

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar sebut peningkatan angka kasus positif Covid-19 di Denpasar memang sedikit banyak menimbulkan pertanyaan di masyarakat.

Namun Pemkot Denpasar mengatakan tak bisa ditarik kesimpulan jika Covid-19 di Denpasar tidak terkendali.

"Tak bisa ditarik kesimpulan jika ini tak terkendali, melainkan diperlukan perbandingan antara penambahan kasus dengan jumlah tes spesimen yang dilaksanakan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai, Minggu(19/7/2020).

Update Covid-19 di Bali 18 Juli, Tambahan Pasien Sembuh 66 Orang, Total 1.873 Orang

Kasus Positif Covid-19 di Denpasar Bertambah 25 Orang, 31 Pasien Sembuh

Dewa Rai mengatakan, meski angkanya terus naik, bukan berarti kondisinya semakin tidak terkendali.

Ia menyebut kenaikan kasus positif Covid-19 di Denpasar sebanding dengan peningkatan jumlah swab test yang dilakukan.

"Kasus positif bertambah tinggi karena memang jumlah pemeriksaan pun bertambah tinggi, hasil tracing dilakukan secara agresif dan itu yang menjadi fokus GTPP Covid-19 Kota Denpasar saat ini, yaitu menemukan kasus, sehingga penanganan dan upaya pencegahan dapat dimaksimalkan. Sampai saat ini spesimen yang sudah diuji swab yang berbasis PCR sebanyak 5.433 orang," katanya.

Swab Test 30.000 Spesimen Per Hari, Positif Covid-19 di Indonesia 18 Juli 2020 Tambah 1.752 Orang

Update Covid-19 di Bali 18 Juli 2020: Positif 71 Orang, Sembuh 66 Orang, Meninggal 1 Orang 

Selain itu, ia menyebut akses mendapat tes Covid-19 semakin meluas.

Dahulu, pemeriksaan hanya melalui rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang direkomendasikan oleh pemerintah.

Namun sekarang pihak swasta, komunitas dan berbagai sektor juga sudah banyak melaksanakan tes mandiri.

"Sekarang, tim survailence terus turun ke lapangan melaksanakan tes dengan menyasar orang-orang tanpa gejala di wilayah dengan risiko tinggi. Itulah yang menyebabkan kita mendapatkan gambaran penyebaran Covid-19 di masyarakat ini seperti apa, jadi jangan sampai panik berlebihan, namun tetap waspada dan disiplin ikuti selalu protokol kesehatan dengan disiplin yang ketat," katanya.

(*)

Berita Terkini