Corona di Bali

Masyarakat Memilih Datangi RS Swasta Setelah 8 Nakes di RSUD Sanjiwani Gianyar Terpapar Covid-19

Penulis: I Wayan Eri Gunarta
Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga medis di RSUD Sanjiwani saat mengevakuasi pasien dengan penanganan khusus, Selasa (3/3/2020)

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Bali masih pesat. 

Hal ini membuat RSUD Sanjiwani Gianyar, yang menjadi RS rujukan pasien Covid-19, saat ini pun dalam kondisi darurat hingga Poliklinik Rawat Jalan pun ditutup, Rabu (29/7/2020).

Pasalnya, diketahui bahwa delapan orang tenaga kesehatan (Nakes) RSUD Sanjiwani terpapar Covid-19.

Secara spesifik, data pasien ini tidak dipublikasikan Satgas Covid-19 Gianyar, namun sejumlah sumber menyebutkan, nakes tersebut selama ini bertugas di bagian rontgen dan di bagian pendaftaran.

Selain menutup pelayanan, para nakes yang sebelumnya bertugas di bagian tersebut telah dirumahkan.

Pengumuman pun telah dipasang di RSUD Sanjiwani Gianyar yang isinya Poliklinik Rawat Jalan akan dikosongkan selama tiga hari.

“Sehubungan dengan pelaksanaan disinfektan dan sterilisasi UV seluruh ruangan gedung poliklinik dan pendaftaran selama tiga hari, maka pelayanan Poli Rawat Jalan, sementara ditutup. Untuk pasien yang memerlukan pelayanan emergency akan dilayani di IGD. Poli aka buka kembali tanggal 1-8-2020,” demikian tulisan pengumuman tersebut.

Kondisi tersebut mengakibatkan sejumlah masyarakat kebingungan.

Pasalnya, mereka datang ke RSUD Sanjiwani berdasarkan surat rujukan dari puskesmas atau unit pelayanan kesehatan di desanya.

Namun saat tiba di Sanjiwani, Satpam justru menunjukkan pengumuman bahwa pelayanan poli ditutup.

Pasien pun diarahkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Akibatnya, banyak masyarakat memilih untuk tidak masuk IGD RSUD Sanjiwani, dan mendatangi rumah sakit swasta.

Sebab mereka khawatir akan penularan virus Covid-19 di IGD.

"Saya tidak berani masuk IGD. Tapi karena penyakit saya tidak terlalu emergency, saya ke RS swasta saja. Saya juga tak mau dirawat di IGD," ujar seorang warga. 

Ada Kemungkinan Penutupan Unit Lain

Bupati Gianyar, Made Mahayastra, Rabu (29/7/2020) membenarkan hal tersebut.

Kata dia, ada sebanyak delapan orang nakes di RSUD Sanjiwani terpapar Covid-19.

Penutupan Poli Rawat Jalan tersebut dilakukannya, untuk memutus rantai Covid-19 di RSUD Sanjiwani.

Mahayastra mengatakan, dalam memaksimalkan pemutusan mata rantai ini, pihaknya juga akan menutup unit-unit pelayanan lainnya di RSUD Sanjiwani.

“Tyang kaji dulu dan minta masukan ke Dirut (RSUD Sanjiwani). Itu kita bahas lagi, bagian apa saja yang akan kita tutup lagi,” ujar Mahayastra. 

Update Covid Bali 

Meski penyebaran virus Corona di Bali masih pesat, namun ada harapan daripersentase pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh di Bali. 

Hingga saat ini angkanya terus merangkak naik.

Bahkan, per Selasa (28/7/2020), Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat persentase pasien sembuh telah mencapai 80,86 persen.

Secara kumulatif, pasien Covid-19 yang telah sembuh di Bali berjumlah 2.627 orang setelah ada penambahan sebanyak 57 orang pada Selasa kemarin.

Berikutnya kasus meninggal terkait Covid-19 juga nihil penambahan, sehingga jumlahnya tetap sebanyak 48 jiwa atau 1,48 persen.

Meski demikian, Tim Gugus Tugas Provinsi Bali juga masih mencatat adanya penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 30 kasus transmisi lokal.

Sehingga, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Bali menjadi 3.249 kasus.

Jumlah angka positif di Bali masih didominasi oleh kasus yang penularannya melalui transmisi lokal sebanyak 2.859 (terdiri dari 2.847 WNI dan 12 WNA).

Sedangkan untuk pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) kini berjumlah 574 orang, yang terdiri dari 570 WNI dan 4 WNA.

Mereka dirawat di 17 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering.

Berdasarkan peta sebaran kasus, Kota Denpasar masih menjadi wilayah dengan kumulatif kasus positif Covid-19 tertinggi di Bali, yaitu 1.263 kasus.

Kemudian disusul Kabupaten Badung (465 kasus), Bangli (343 kasus), Klungkung (296 kasus), Gianyar (287 kasus), Karangasem (198 kasus), Buleleng (169 kasus), Tabanan (115 kasus), dan Jembrana (59 kasus). (*) 

Berita Terkini