Meyakinkan Wisatawan
Wagub Cok Ace menegaskan, pihaknya akan berusaha menanamkan kepercayaan wisatawan terhadap Bali sebagai sebuah destinasi yang nyaman dan aman.
“Kita mengharapkan banyak saran dan masukan dari wisatawan yang berkunjung. Itu yang akan kita jadikan dasar untuk terus berbenah,” kata guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini.
Panglingsir Puri Ubud ini juga menyinggung pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan obat dan vaksinnya.
Ia berharap, kesehatan tetap menjadi perhatian sejalan dengan upaya membangkitkan kembali sektor ekonomi.
“Saya amati, prosedur kesehatan telah dipenuhi oleh penumpang yang turun di Bandara Ngurah Rai. Kita juga punya satgas berbasis Desa Adat yang diharapkan dapat memberi informasi lebih cepat ketika terjadi sesuatu di lapangan,” terangnya.
Penerapan prosedur yang cukup ketat di pintu masuk dan keseriusan yang ditunjukkan oleh masyarakat Bali dalam penanganan Covid-19 menjadi bagian dari upaya meyakinkan dan membangun kepercayaan wisatawan.
Ia lantas membandingkan situasi pasca teror bom, dimana objek-objek vital, termasuk tempat wisata dijaga ketat oleh polisi dan tentara.
“Kalau sebelumnya ada teror, wisatawan tentu tidak nyaman dan takut dengan penjagaan ketat aparat keamanan. Tapi pasca teror, itu justru memberi rasa aman. Sama seperti saat ini, dengan menerapkan prosedur masuk yang cukup ketat, secara psikis itu akan memberi rasa nyaman,” bebernya.
Selain memberi rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, prosedur pemeriksaan yang diberlakukan di pintu masuk Bali juga bertujuan untuk melindungi masyarakat Bali.
“Jadi keduanya kena, warga kita terlindung. Wisatawan juga merasa aman berkunjung,” tandasnya.
Sambut Antusias
Sementara itu, Ketua PHRI Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, menyambut antusias re-opening Bali untuk wisatawan nusantara/domestik mulai kemarin.
“Kebetulan saya hadir di Bandara Ngurah Rai, menyambut datangnya turis lokal ini,” jelasnya kepada Tribun Bali, Jumat (31/7/2020).
Sebagai warga Bali, Rai meyakini pembukaan pada 31 Juli 2020 ini sesuai hari baik dalam kepercayaan Hindu Bali.
Kemudian berbarengan dengan Idul Adha, sehingga diharapkan memberikan vibrasi positif dan anugerah bagi Bali ke depannya.