Lontaran angin dari ledakan tersebut bahkan sampai memecahkan kaca serta meretakkan beberapa dinding kecil.
Padahal jaraknya dari lokasi ledakan cukup jauh.
"Debu tidak terlalu banyak, namun angin sangat kencang bahkan sampai memecahkan kaca, dan bahkan juga sampai meretakkan dinding," kata dia.
Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia di Lebanono, Hamzah Assyuudy Lubis menceritakan, saat ledakan terjadi ia bersama para pelajar saat itu sedang berkumpul di kantor sekretariat.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari mengatakan sampai saat ini para WNI yang berada di sana dalam keadaan aman.
Kedutaan Besar RI mencatat ada total 1.447 WNI berada di Lebanon yang didominasi TNI atau pasukan kontingen Garuda yang berjumlah 1.234 orang.
Sementara lainnya merupakan sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa sebanyak 213 orang.
"KBRI telah menyampaikan imbauan melalui WAG dan melalui simpul-simpul WNI. Sejauh ini WNI terpantau aman. KBRI telah mengimbau untuk segera melapor apabila berada dalam situasi tidak aman," ujar Duta Besar RI di Lebanon Hajriyanto Y. Thohari melalui keterangannya, Rabu (4/8/2020).
Berdasarkan penelusuran pihaknya semua WNI selamat.
Termasuk 1 (seorang) WNI yang sedang dikarantina di RS Rafiq Hariri, Beirut, yang tidak jauh dari lokasi ledakan, juga sudah terkonfirmasi aman.
"Berdasarkan pengecekan terakhir seluruh WNI dalam keadaan aman dan selamat," kata dia.
Hajriyanto menuturkan, KBRI telah melakukan komunikasi dengan pihak Kepolisian dan meminta laporan segera apabila ada update mengenai WNI dan akan segera menyampaikan informasi kepada KBRI.
KBRI Beirut juga menyediakan hotline yang dapat dihubungi untuk memberikan informasi.
WNI bisa menghubungi KBRI Beirut di (+961 70 817 310), hotline pelindungan WNI Kemlu RI (+62 812-9007-0027).
Baca berita selengkpanya di sini.