TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Sebagian wanita kerap meragukan kesetiaan pasangannya.
Apakah benar pasangannya itu hanya milik ia seorang?
Tak jarang keraguan ini membuat seorang wanita ingin menguji pasangannya.
Nah, siapa sangka ini bisa menjadi sebuah peluang bagi Detektif Wanita untuk menawarkan jasa menguji kesetiaan pria.
Ya, jasa semacam ini ternyata ada di Jakarta.
Detektif Wanita adalah jasa detektif swasta yang melayani permasalahan perselingkuhan pasangan kekasih ataupun pasangan rumah tangga.
Detektif Wanita berada di bawah naungan Eye Detective Indonesia.
Lahirnya Detektif Wanita merupakan buntut dari banyaknya permintaan masyarakat yang membutuhkan penyelidikan kasus perselingkuhan.
"Permintaan, lama kelamaan minta adanya layanan sosok wanita, maka lahirlah Detektif Wanita itu, yang mana seluruh isinya dikelola oleh wanita, dari pimpian sampai agen di lapangan.
Jadi pria enggak boleh masuk (bergabung)," kata Jessica selaku pimpinan Detektif Wanita dalam podcast "TKP" yang tayang di saluran YouTube Kompascom Reporter on Location.
Detektif Wanita memilih perempuan sebagai tim mereka lantaran dinilai lebih kompeten menangani klien yang mayoritas perempuan.
Mereka menyediakan jasa agen penggoda untuk menguji kesetiaan kekasih ataupun suami klien.
Jasa nyatanya laris lantaran banyak istri atau kekasih yang mulai curiga dan ingin menguji kesetiaan pasangannya.
Nantinya, klien dipersilakan memilih agen penggoda untuk dipertemukan dengan target yang hendak diuji.
Detektif Wanita inilah yang kemudian berperan merancang seluruh skenario
Harus Lajang
Seorang agen di Detektif Wanita harus memiliki berbagai kriteria dan syarat, salah satunya adalah lajang atau belum berkeluarga.
Syarat ini diterapkan kepada agen Detektif Wanita yang berada di bawah naungan Eye Detective Indonesia.
Mereka yang mau mendaftar menjadi agen lebih dulu ditanya terkait status perkawinan.
Detektif Wanita sendiri merupakan penyedia jasa investigasi untuk permasalahan perselingkuhan di tengah hubungan asmara ataupun suami istri.
Mayoritas detektif yang bekerja di Detektif Wanita merupakan agen lajang atau belum berkeluarga.
"Setidaknya 90 persen agen kami lajang," kata Jessica, selaku pimpinan Detektif Wanita dalam podcast Kompas.com yang tayang di kanal YouTube Kompascom Reporter on Location.
Lantas, apa alasan Detektif Wanita memilih agen yang lajang?
Jessica menjelaskan, tugas agen yang bekerja untuk mereka sejatinya adalah mengamati target operasi dengan mencermati gerak-gerik secara langsung.
Berkait tugas tersebut, penampilan agen haruslah menarik di depan target.
Lain hal jika agen sudah berkeluarga atau memiliki pasangan, Jessica khawatir peran agen tidak maksimal dalam menjalani pekerjaan sebagai detektif.
Bisa jadi malah timbul persoalan keluarga ke depan.
"Betul sekali, kan tugasnya menggoda. Nanti kalau suaminya tahu, berantakan nanti rumah tangga," ucap Jessica.
Selain faktor lajang, Jessica juga menekankan lamanya proses investigasi yang dijalani setiap agen dalam menyelesaikan kasus.
Proses yang lama, memakan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan dikhawatirkan akan memecah konsentrasi antara pekerjaan dan keluarga.
Untuk itu, Jessica memilih agen yang masih lajang yang memiliki waktu luang lebih lama atau fleksibel karena belum berkeluarga.
"Karena kami gini namanya investigasi kami lakukan itu tidak bisa sejam, dua jam, tiga jam itu beruntun dari hari ke hari," ujar Jessica.
"Kadang kalau targetnya enggak keluar-keluar juga itu bikin suntuk misalnya kami nunggu di satu perumahan misalnya enggak keluar-keluar kami di mobil saja tujuh sampai delapan jam kali gitu tidak memungkinkan keluar," sambung Jessica.
Siaga 24 jam Sama seperti agen-agen detektif pada umumnya, seorang agen Detektif Wanita dituntut untuk siaga 24 jam.
Bahkan alat komunikasi, HP selalu siaga atau menyala meski dalam keadaan tidur.
Hal ini dilakukan guna mengintai target pergi ke suatu tempat dan agen akan mengikutinya.
"Sebenarnya gini, kami kerja kan per proyek. Nah proyek itu kan bisa satu minggu, tiga hari, ketika ada proyek semua harus standby. Jadi gini harus standby 24 jam, sekalipun bobo malam atau siang itu HP harus nyala, gitu. Tetap kami akan hubungin kapanpun," kata Jessica.
Bukan hanya itu, dalam menjalani pekerjaan ini, setiap agen juga dituntut untuk menjaga rahasia kepada siapa pun kecuali keluarga.
Agen bisa libur
Mengintai ke mana perginya target menjadi tugas utama agen.
Rasa lelah letih pasti menghinggap di diri para agen.
Untuk itu, Jessica memperkenankan agen untuk mengambil cuti dan berlibur. Biasanya libur diambil, setelah agen menyelesaikan proyek .
"Ketika sedang liburan off aja misalnya seminggu ke Bali bisa ambil libur," ujar Jessica. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jasa Detektif Wanita, Lihai Menggoda Pria-pria Nakal yang Tak Setia dan "Sibuk Mengamati Target, Hampir Seluruh Agen Detektif Wanita Ternyata Masih Lajang"