Namun sampai saat ini, masih banyak yang belum memenuhi.
Bahkan, per 5 Agustus, jumlah sertifikat yang dikeluarkan baru 84 buah, di antaranya enam sertifikat untuk destinasi, dua sertifikat untuk desa wisata, dua tempat atraksi dan 74 unit untuk hotel dan restoran.
“Dari ribuan objek sertifikat, yang baru dikeluarkan sebanyak 84 saja,” ujar Gung Putrawan.
Gung Putrawan mengatakan, masih kecilnya jumlah sertifikat yang dikeluarkan, dikarenakan pihaknya melakukan verifikasi ketat.
Pihaknya tidak mau asal-asalan dalam mengeluarkan sertifikasi ini, lantaran berkaitan dengan kesehatan.
“Kita akan secara bertahap melakukan verifikasi untuk memastikan lagi apakah tempat atau obyek wisata tersebut sudah menerapkan protokol kesehatan atau tidak," tandasnya. (*)