"Ini adalah kasus sporadis, berarti bisa import case. Pertama dari zona merah, tinggal di zona merah, kemudian bekerja di Kabupaten Bekasi, terjadi transmisi cluster office, case itu mungkin awalnya itu," kata Irfan saat konferensi pers di Bapelkes Cikarang Utara, Rabu (26/8/2020).
Irfan mengatakan, tidak bisa dipungkiri wilayah Kabupaten Bekasi beririsan langsung dengan Kota Bekasi dan DKI Jakarta.
Banyak karyawan yang bekerja di Kabupaten Bekasi, mereka tinggal di Jakarta dan Kota Bekasi.
"Begitu sebaliknya, ada sebagian warga kita yang bekerja di Jakarta dan Kota Bekasi, tapi tinggal di Kabupaten Bekasi," ucapnya.
Irfan menjelaskan, kasus ratusan pekerja LG Electronics positif corona tidak melulu dari kawasan industri.
Akan tetapi dibawa oleh orang dari zona merah yang masuk ke kawasan industri.
"Yang paling mungkin kasus ini impor case bukan terjadi serta merta di kawasan industri. Tetapi kasus impor yang dari zona merah masuk ke industri," ujarnya.
Dia mengatakan, ada penambahan empat pekerja yang positif corona dari data sebelumnya sebanyak 238 orang dan saat ini total ada 242 pekerja LG terpapar virus corona.
Dari 242 pekerja positif corona, 25 dirawat di RSUD Cibitung, lima isolasi di Balpelkes Cikarang, dan sisanya 212 orang isolasi mandiri.
"Sudah seluruh spesimen keluar hasilnya, total ada 776 yang diperiksa, hasil itu tadi 242 positif corona," tutur dia.
Selain tracing atau menelusuri pekerja, pihaknya juga melakukan tracing ke keluarga pekerja.
Total ada 600 lebih keluarga pekerja yang telah ditelusuri terkait virus corona.
"Untuk keluarga hasilnya belum keluar, untuk jumlah yang ditracing gampangnya begini hitungnya kalau tinggal di kabupaten karyawannya ada 100 orang, satu istri dan dua anak berarti ada 300 yang kita lakukan swab," ujarnya.
Pabrik sepi
Berdasarkan pantauan Wartkotalive.com pukul 13.00 WIB, suasana pabrik LG Elektronik Indonesia tampak sepi.