TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Satu pasien Covid-19 warga Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, diketahui meninggal dunia dan sudah dimakamkan dengan protokol pemakaman Covid-19.
Di sisi lain, berbarengan dengan informasi meninggalnya warga Kabupaten Jembrana, kasus Covid-19 di Jembrana juga bertambah dengan terpaparnya seorang dokter dan bidan, serta dua masyarakat.
Hingga saat ini total sudah 122 warga dinyatakan positif Covid-19.
Sehingga jumlah kasus Covid-19 baru di Jembrana tercatat bertambah lima kasus.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, kasus Covid-19-19 di Jembrana ada penambahan warga yang terpapar.
Pertama, warga Pengambengan yang diketahui meninggal dunia dengan riwayat epilepsi.
Sedangkan empat lainnya ialah dokter dan bidan, yang terapapar karena merawat pasien Covid-19 (bukan pasien yang meninggal).
Pasien yang dirawat oleh dokter dan bidan itu juga berasal dari Desa Pengambengan, yang sudah dirawat di RSU Negara.
"Jadi dokter dan bidan itu merawat pasien sebelum pasien meninggal. Jadi bukan orang yang meninggal. Dokter itu tinggal di Melaya, kerja di Puskesmas Pengambengan, bidan dari BB Agung," ucapnya, Jumat (28/8/2020).
Sedangkan dua masyarakat, sambungnya, yang juga terpapar Covid-19, ialah warga BB Agung dan Banyubiru.
Banyubiru kontak tracing terdeteksi terpapar kakaknya yang sebelumnya dirawat positif Covid-19.
Kemudian, pasien BB Agung masih didalami dari mana terpapar Covid-19.
"Untuk total saat ini ada 122, kan kemarin 117 yang positif," ungkapnya.
Dari data yang dihimpun, data termutakhir saat ini, pasien Covid-19 di Jembrana ada sebanyak 117 orang, dimana 76 sudah sembuh.
Saat ini pasien Covid-19 ada 14 orang dirawat di RSU Negara dan suspect 1 pasien.
Sedangkan pasien terkonfirmasi ada 21 orang yang masih dirawat di Hotel Jimbarwana.
Dari 117 itu ada dua orang pasien yang tercatat meninggal dunia.
Dengan penambahan lima kasus, maka kasus Covid-19 di Jembrana sebanyak 122 pasien.
(*)