Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Antida Musik Productions bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar acara Panggung Seni daring yang menampilkan Genggong Kutus dan Rhythm Rebels.
Acara ini digelar pada Minggu (30/8/2020) pukul 20.00 Wita yang ditayangkan melalui kanal youtube Budayasaya https://www.youtube.com/user/kebudayaanindonesia.
Panggung seni Bali sempat mengalami jeda sesaat dikarenakan situasi pandemi Covid-19, sehingga banyak pementasan terpaksa harus ditunda.
Di Bali banyak sekali ada sekeha atau grup seni tradisi, semua pementasan menjadi jeda sesaat namun tak membuat berhenti berkarya.
• 6 Drama Korea Terbaru Tayang September Hingga Akhir Tahun 2020, Private Life Paling Ditunggu-tunggu
• LSM Bali Lestari Sebut Masuk Kantor Disdik Gianyar Lebih ‘Seram’ dari Kantor Bupati Gianyar
• Sikap Apa yang Bisa Kalian Tiru dari Tiga Sahabat Pemberani? Ini Jawaban TVRI Kelas 1-3 SD
Seiring waktu panggung seni kini kembali bergeliat dan hidup kembali dengan beradaptasi dengan kenormalan baru.
Salah satu sekeha musik tradisional di Bali adalah Genggong Kutus yang berasal dari desa Batuan, kecamatan Sukawati, kabupaten Gianyar.
Musik Genggong merupakan jenis gamelan dengan instrumen getar, jika dimainkan menimbulkan suara yang mirip seperti suara katak sawah.
Musik ini memberikan kesan riang, gembira, yang saling bersahutan.
Untuk menghasilkan nada musik ini memanfaatkan rongga mulut sebagai resonator.
"Musik ini tergolong langka. Kita memakai alat musik khusus yang terbuat dari pelepah pohon aren. Dalam pementasan kita biasanya memainkan tiga jenis lagu yaitu macepetan, sangkep enggung dan magenggongan. Masing-masing dari gending ini memiliki kekhasan, sehingga kalau dimainkan selalu menarik dan sahut menyahut antara seluruh penampil," kata I Nyoman Suwida, selaku ketua komunitas Genggong Kutus sebagaimana press rilis yang diterima Tribun Bali, Senin (31/8/2020) pagi.
Suwida bersama komunitas Genggong Kutus memainkan sederet lagu diantaranya Bali magenggongan, macepetan, ngejuk celeng dan tari onang ocing.
Selain mementaskan musik dan tari juga ada lokakarya mengenai alat musik tersebut dan bagaimana cara memainkannya.
Panggung seni ini tak hanya menampilkan musik tradisi namun juga akan membawa musik kontemporer.
Rhythm Rebels tampil memberikan suasana yang berbeda dengan adanya duo musisi, Reza Achman pada Drum dan Rizal Abdulhadi yang memainkan Bamboo Yidaki, Bamboo upright Bass, Synths serta Jawsharp.