Corona di Bali

Positif Covid-19, Perbekel Bedulu Minum Arak Dua Sloki Sesudah Makan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto: Perbekel Bedulu, I Putu ‘Lea’ Ariawan

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Senin (31/8/2020) merupakan hari keempat Perbekel Bedulu, Kecamatan Blahbatuh,  I Putu ‘Lea’ Ariawan menjalani isolasi mandiri di rumahnya, setelah dinyatakan positif Covid-19, Jumat (28/9/2020).

Selama isolasi, Lea mengaku rutin mengikuti anjuran Gubernur Bali, Wayan Koster, yakni terapi arak.

Lea pun mengaku saat ini kondisinya fit, hanya saja kehilangan indra penciumannya dan perasa.

Kepada wartawan, Senin (31/8/2020), Lea menceritakan kronologis ia dinyatakan terpapar virus Corona.

Bhabinkamtibmas Desa Darmasaba Fokuskan Imbauan Cegah Covid-19

Bagian Pesawat yang Berisiko Tinggi Menularkan Covid-19

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Pastikan Prada MI Terlibat Penyerangan Mapolsek Ciracas

Berawal dari ia merasakan kehilangan indra penciuman dan indra perasa.

Hal ini terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya gejala tidak enak badan atau kondisi tubuh drop.

Merasa ada yang aneh atas dirinya, ia pun mengkonsultasikan kondisinya ke Puskesmas Blahbatuh II, Gianyar, Bali.

Setelah itu, oleh pihak puskesmas ia disarankan konsultasi pada pihak Poli Covid-19 Pemkab Gianyar.

Setelah melakukan konsultasi, Lea pun dinyatakan positif Covid-19, dengan status orang tanpa gejala (OTG).

Namun Lea merasa biasa-biasa saja atas statusnya sebagai penderita Covid-19.

Sebab menurut dia, hal tersebut tidak seseram yang dibayangkan kebanyakan orang.

Meskipun tak seseram yang dibayangkan, Lea tetap meminta masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan.

Sebab bisa saja, keadaannya bisa berbeda, jika virus tersebut menjangkiti orang lain.

"Sebenarnya Covid tidak seperti apa yang kita bayangkan atau kita dengar. Apalagi yang OTG. Fisik saya saat ini tidak terpengaruh sama sekali seperti apa yang tiang rasakan, cuman kehilangan indra penciuman," ujar pria asal Banjar Lebah itu.

Meski demikian, Lea menegaskan, pihaknya tidak menyepelekan hal ini.

Dimana, saat ini ia rutin mengonsumsi arak untuk terapi Covid-19.

Jenis terapi yang dilakukannya adalah meminum dua sloki arak usai makan.

"Tiang lakukan (terapi arak), tiang minum setiap habis makan 1- 2 sloki setiap hari" ungkapnya.

Lea menilai, terapi arak ini relatif berfungsi.

Sebab, kata dia, setiap usai meminum arak, ia selalu merasa kondisinya lebih fit, penuh percaya diri, dan hal tersebut tentunya dapat meningkatkan imun tubuh.

“Usai minum arak saya merasa fit, lebih percaya diri. Pengaruhnya (terapi ini) lebih ke peningkatan imun tubuh" tandasnya. 

Selama menjalani karantina mandiri, Lea mengatakan, ia dibantu oleh Desa Adat Bedulu.

Ia juga berterima kasih pada masyarakat yang secara sukarela memberikannya kebutuhan sehari-hari, yang digantungkan di depan pintu masuk rumah.

Lea mengatakan, kepedulian masyarakat sekitarnya juga menjadi salah satu penyemangatnya agar bisa segera pulih dari virus ini.

"Tiang mendapatkan bantuan pokok dari desa adat dan banyak sekali masyarakat yang mengirim makanan ke rumah tiang dengan menggantung makan di pintu garasi. Saya berterimakasih untuk kepedulian masyarakat" ungkapnya. (*).

Berita Terkini